Cerita ini dimulai saat aku bahkan tidak menyadarinya. Tepatnya beberapa tahun lalu saat aku sering menjadi bahan olok-olok semua teman kelasku. Bisa dikatakan aku paling polos disana. Perih rasanya setiap hari di ejek dan dihina karena fisikku yang agak berbeda dari mereka, mereka melakukannya sepuas hati mereka dan tidak pernah merasakan penderitaan yang aku jalani ini. Aku anggap aku sudah dewasa waktu itu, aku selalu bersabar dengan tingkah laku mereka dan aku selalu menyisihkan waktuku untuk sekedar memikirkan masa depan, sama seperti orang dewasa lainnya diluar sana. Tapi teman-temanku tak pernah menganggapku, aku selalu dibedakan oleh mereka yang bangga akan diri mereka sendiri. Layaknya orang dewasa, aku juga selalu berdoa agar aku bisa masuk sekolah penerbangan ataupun sekolah meteorologi (aamiin), bukan hanya untuk orangtuaku dan masa d...
Significantly an Insignificant Person