![]() |
"Pict from: Rectoverso Quotes" |
Cinta itu hal yang paling misteri
di dunia, setidaknya begitu kata orang. Banyak hal yang belum kita ketahui
tentangnya tapi kita selalu bertindak seolah kita orang yang paling faham
mengenai itu. Tidak jarang orang yang ingin mempelajari cinta dengan proses Trial and Error, mungkin untuk bidang
penelitian sains itu bisa dilakukan, tetapi tidak mudah untuk cinta dipelajari
dengan seperti itu.
Cinta menuntut kesempurnaan,
walaupun sekarang tak ada lagi manusia yang sempurna dan sangat jarang
orang-orang yang mencintai pasangannya dengan sepenuh hati tanpa motif apapun
dibaliknya.
Lalu bagaimana bisa kita faham
mengenai arti cinta yang sesungguhnya? Jawabannya adalah dengan mengalami cinta
itu sendiri. Cinta Monyet adalah sebutan yang sering orang-orang pakai untuk
perasaan cinta yang datang saat kita masih ABG, sekitar 12-13 tahun normalnya.
Cinta monyet ini kadang dipandang sebagai sesuatu yang memalukan dan diragukan
kehadirannya karena kemunculannya yang terjadi disaat kita belum bisa berfikir
dewasa/rasional, namun tidak jarang pasangan cinta monyet ini yang kemudian
bertahan bertahun lamanya, melewati semua cobaan dan rintangan bersama hingga
menjadi cinta sejati. Inilah langkah awal kita dalam merasakan indahnya cinta,
perasaan untuk mulai ingin peduli dan ingin diperhatikan oleh orang lain sangat
menonjol pada masa ini. Kelemahan dalam cinta monyet ini tidak lain dan tidak
bukan adalah pemikiran kita yang belum matang, salah memilih tindakan akan
menghancurkan masa depan seutuhnya karena ketidaktahuan.
Rasa ingin tahu yang
sangat kuat membuat sebagian besar orang dari masa ini gagal melanjutkan
kehidupan cintanya ke jenjang yang lebih indah. Dan alasan klasik yang sering
kita dengar dari cinta monyet untuk putus hubungan adalah karena mereka
menemukan orang yang lebih baik, karena sebelumnya mereka dibutakan dan tak
melihat bibit, bebet, dan bobot orang yang mereka cintai. Walaupun sebagian
besarnya putus hanya karena tergoda oleh penampilan/paras orang lain.
Saat
kita sudah bisa bersabar karena semua yang terjadi dan lebih mempertimbangkan
saat memilih seorang pendamping, disinilah kita masuk ke level berikutnya dalam
mengerti arti cinta. Bahwa cinta bukan hanya masalah hubungan, tapi juga
masalah keluarga dan keturunan yang bisa fatal jika kita sepelekan. Normalnya
kita bisa berfikir seperti ini saat berusia 15-17 tahun, masa SMA. Yep,
menemukan seseorang yang cocok jadi lebih menantang dengan beberapa kualifikasi
yang kita buat sendiri, tentu dengan banyak godaan dan cobaan diantaranya masa
pubertas dan masalah menemukan jati diri. Sebelum menginjak ke cinta, sebaiknya
kita memahami diri sendiri terlebih dulu, bagaimana kita bisa mengertikan orang
lain jika kita tidak mengerti keadaan diri sendiri?.
Ada juga beberapa cinta
monyet yang berhasil bertahan dan akhirnya ber-evolusi menjadi wujud baru yang
lebih memotivasi untuk meningkatkan kualitas diri, dan tidak jarang dari mereka
yang berakhir karena mereka merasa salah memilih pasangan saat melihat dari
sisi ‘kualitas diri’. Karena bagaimanapun cinta itu krusial dan tidak boleh
sembarang memilih. Kegagalan dalam masa ini sangat banyak, bisa karena mereka
tidak sanggup menahan siksaan batin, tadinya satu SMA kemudian berbeda kampus.
Dan angka MBA atau Married By Accident meningkat tajam, hati-hati ya terutama
untuk perempuan.
Lalu
apa ini sudah tahapan cinta yang sesungguhnya? Belum. Level akhir cinta adalah
saat kita bisa menyatakannya dalam Ijab Qobul pernikahan, ini yang namanya
cinta yang sebenarnya. Usia lebih dari 20 tahun adalah rata-rata nya, bisa
kurang dan bisa lebih sesuai prioritas
seseorang, bisa jadi karena seseorang memprioritaskan pendidikan maka ia
sibuk kuliah sampai S3 di luar negri dan menikah di umur 30 tahun. Sebelumnya
kita harus mencari pasangan yang tepat.
Ada yang berkata kita perlu mencari
orang yang sudah sangat kenal dengan kita sejak Kuliah ataupun SMA, ada yang
berkomentar kita mesti mencari orang yang baru kita kenal supaya bisa saling
mengenal saat menikah nanti. Keduanya bagus, tetapi menurut saya yang ideal
adalah saat keduanya bisa berkomitmen untuk saling menjaga cintanya satu sama
lain, tidak masalah sudah kenal ataupun belum, lebih tua atau lebih muda, lebih
tinggi atau lebih pendek. Karena saat cinta merasuki kita, tidak satupun
kekurangan akan kita pedulikan. Itulah cinta sebenarnya, saling setia dan
saling percaya.
Memahami
cinta adalah hal terpenting sebelum kita mencari cinta, jangan merusak memori
tentang cinta dengan memilih orang sembarangan, karena dari fitrahnya cinta itu
suci dan selalu membawa kebahagiaan untuk yang memilikinya.
Semoga
tulisan ini bermanfaat dan bisa menjadi bahan pertimbangan untuk kita menjalani
kehidupan. Terimakasih sudah membaca. Salam sejahtera untuk hati dan kantong
nya yang disana :v
Komentar
Posting Komentar