Ditengah sibuknya kuliah,
tentu pernah terpikir ingin jadi seperti apa nantinya kita saat dewasa,
dan semua karakter di saat dewasa itu berakar dari
kebiasaan yang kita lakukan sekarang.
Pengalaman saya, banyak karakter yang gagal saya tanamkan ke diri saya.
Beberapa karakter yang butuh kesabaran, dan beberapa karakter yang memang butuh bakat murni.
Mulai dari karakter ideal pemuda kantoran jaman sekarang, hingga karakter pemuda religius...
Dan pada akhirnya saya tidak bisa memaksakan diri untuk jadi seperti orang lain.
Apa yang biasa saya lakukan ya itulah saya.
Sebagai seorang yang tidak jelas apa tujuan dan keinginannya di masa depan,
saya bisa bicara bahwa menjadi diri sendiri saja itu sudah cukup untuk menghadapi dunia,
hanya butuh skill adaptasi kelas tinggi saja.
Seperti mensyukuri sesuatu yang didapatkan,
Tidak mengeluh ketika diamanahi sesuatu,
Bahkan sesederhana bersabar....
Itulah yang terpenting menurut saya...
Karena sudah terlambat bagi saya untuk mengembangkan trait lainnya,
Sudah pasti kalah dengan orang yang memang berbakat dibidangnya, yakan?
Menulis? Melukis? Mendesain? Olahraga? Fotografi? Akademik?
Disini terlalu banyak standar tinggi di bidangnya yang sangat berbakat,
sangat membuang waktu menurut saya kalau saya harus bekerja keras
di bidang yang asing sama sekali bagi saya.
Ada pepatah seperti ini:

"Kerja keras mengalahkan bakat disaat bakat tidak bekerja keras (berlatih, dll)"
Kata-kata yang saya rasa hanya omong kosong,
Orang berbakat ya pasti juga akan selalu bekerja keras,
karena mereka selalu akan selalu berusaha dengan bakat mereka.
Dan sangat tidak mungkin untuk mengejar mereka.
Setidaknya menurut saya ya sia-sia untuk mengejar ketinggalan karakter sekarang ini,
Cukup mempertahankan dan menyesuaikan karakter yang sekarang dimiliki.
Banyak ruang untuk berkembang, sejuta harapan,
Tetapi akan lebih banyak ruang untuk gagal, juga sejuta masalah.
Saya tidak bilang untuk tidak mengambil resiko dan menjadi pengecut dengan tidak berusaha,
Tapi saya bilang bahwa akan banyak waktu yang terbuang mengejar yang tidak bisa dikejar.
Karena membuat yang baru kadang kalah dengan mengasah yang sudah ada.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih banyak atas masukannya ya.
HapusSaya jadi sadar kalo saya memang kebanyakan ngeluh dan akhirnya meremehkan diri sendiri. Entah kenapa. Mungkin karena disini tekanannya terlalu intens buat saya. Tapi saya bakal coba buat berusaha lebih keras lagi.
Sekali lagi terimakasih...
Pujaaaa kerrraanggg ajaaiibbbb .....uulluulluulluulluuuuu
BalasHapusKenapa ni wkwkwkw
HapusMungkin dunia emang ga menganggapmu ada, tapi kamu harus percaya kalo ada yang menganggapmu dunianya. Semangat terus Hendry Alfiansyah~
BalasHapusRajin melihat ke atas buat memotivasi diri, tapi rajin melihat ke bawah juga buat bersyukur ya hehe..
Bahagiain orang di sekitarmu, jagalah mereka yang jelas mencintaimu, jangan terpaku dengan orang yang menjatuhkanmu. Semoga bermanfaat!!