Sore itu kita kembali bertemu, setelah beberapa waktu ini
Di sebuah pinggiran danau yang memantulkan cahaya jingga
Tidak ada orang lain disana, hanya kita
Aku, seseorang yang selalu berusaha untuk menjadi bagian
dari hidupmu
Dan kamu, seseorang yang tidak pernah membalas perasaanku.
Aku tidak yakin ini hanya mimpi atau kenyataan,
Yang pasti, senyum yang kau sematkan itu terasa sangat
nyata,
Masih membuat dadaku sesak dengan kilas balik masa lalu.
Senyum yang menurutku masih jadi yang paling indah,
Senyuman yang jadi alasan mengapa aku selalu jatuh hati
padamu.
Aku merasakan tanganmu meraih tanganku,
Setengah sadar, aku hanya mengangguk mengiyakan kata-kata
yang kamu katakan padaku.
Terdengar samar, telingaku hanya mendengar dengungan bernada
kencang sedari kita berjumpa.
Aku yakin barusan itu kamu minta maaf, dan memang sudah
sejak dulu aku sepenuhnya memaafkanmu.
Kemudian tanganmu mulai bercahaya,
Merambat ke badan hingga cahaya itu menutupi seluruh
tubuhmu.
Cahaya itu pun menghilang, lenyap seperti dandelion yang
tertiup angin,
Kamu hilang bersama cahaya itu.
Aku terperanjat dari tidurku,
Hanya duduk terdiam mencoba mencerna apa yang barusan
terjadi.
Itu mimpi. Aku harap itu hanya mimpi biasa.
Semoga hanya mimpi tanpa arti lainnya yang biasanya memang muncul
begitu saja.
Aku harap itu hanya mimpi. aku harap.
Komentar
Posting Komentar