"Haha siapa juga yang suka sama perempuan macam aku? Aku masih kayak gini". Aku mendengar percakapanmu dengan teman dekatmu secara tidak sengaja. Meja makan kita berbeda namun kantin yang sempit memaksaku mendengar setiap kata yang kalian bicarakan. "Lah bohong! Aku dengar, kamu sudah ada yang deketin ya?" Tanya temanmu itu. "Iyasih dan katanya mau serius juga..." Jawabmu dengan nada malu. Aku bergegas membereskan piring makanku dan segera membayar lalu pergi, aku tidak mau mendengar sisa cerita itu. Tidak! Aku sama sekali tidak cemburu karena dia ada yang mendekati. Aku tidak boleh cemburu. Aku tidak mau merasa cemburu dengan perempuan yang tidak ada hubungan apapun denganku. Tapi entah kenapa rasanya panas di dalam dada ini. Kenapa aku peduli? Kenapa aku marah mendengar bahwa dia sudah ada yang mau menseriusi? Seharian itu aku tidak bisa bekerja, aku merasa resah. Meresahkan sesuatu yang seharusnya bukan urusanku, apakah aku--?? Tidak,...
Significantly an Insignificant Person