Langsung ke konten utama

Waktu kita terbatas

"Mengingat kematian adalah kunci kesuksesan"

Hidup itu hanya sementara,
Hidup juga hanya kesenangan yang fana,
Tetapi kita harus ingat kalau hidup hanya sekali,
dan apa maknanya kita hidup jika kita tidak meninggalkan jejak yang nyata 
bagi orang lain.

Bayangkan,
berdasarkan kandungan meteorit yang tertinggal di bumi,
bumi diestimasikan sudah berumur sekitar 4.5 Miliar tahun sejak diciptakan,
dan sudah tak terhitung jumlahnya manusia yang hidup dan mati sejak nabi Adam a.s.,
DAN hanya beberapa dari manusia yang tercatat dalam sejarah 
sebagai manusia yang fenomenal,
Para nabi, para sahabat nabi, ilmuwan-ilmuwan serta tokoh lainnya.

Mereka adalah bukti bahwa 
hidup yang hanya sekali ini bukan hanya untuk main-main,
bukan untuk mencapai tujuan duniawi pribadi saja,
namun untuk memberikan kebermanfaatan bagi orang lain
yang akan hidup sebagai generasi berikutnya.

Itulah tujuan hidup yang sebenarnya.
Kelahiran - Kebermaknaan - Kematian.
Dan untuk kita sebagai muslim/muslimah,
tentu memiliki tujuan lain selain kebermanfaat di dunia 
kepada sesama manusia (Hablum Minannas),
yaitu Hablum Minallah, hubungan kita dengan Allah SWT, Sang Khalik.

Mengapa harus bermakna?
Karena kita tidak ingin hidup di satu titik waktu diantara interval milyaran tahun,
tetapi hanya menumpang lewat begitu saja,
lalu dilupakan, dan menjadi tanah 
tanpa ada orang sadar bahwa kita pernah ada.
Intinya adalah memanfaatkan hidup itu bukan hanya untuk kepentingan sendiri,
tetapi juga untuk kepentingan orang lain.

Keindahan dunia tidak ada apa-apanya dibanding dengan keindahan akhirat,
Namun terkadang kilau dunia yang membutakan kita,
sehingga kita cenderung mengejar yang fana, lalu meninggalkan yang nyata.
Mengutamakan bekerja agar tidak telat, namun shalat selalu pada waktu tenggat.
Mengutamakan penampilan fisik, tetapi terlupa bahwa fisik tidak akan dibawa ke akhirat.
Mengutamakan masuk kuliah tepat waktu, belajar pagi-siang-malam,
tetapi tidak pernah meluangkan waktu untuk beribadah lebih kepada Nya,

Tetapi kita?
Berani begadang jika ada deadline tugas,
tetapi tidak mau menahan kantuk untuk bangun shalat tahajjud.
Menguatkan diri untuk jogging keliling tajun belasan putaran,
tetapi berjalan kaki saja ke mesjid setiap adzan tidak mampu.
Kita khilaf, makanya kita harus memiliki teman yang mengingatkan,
Hati kita belum tersentuh untuk melakukan amalan sunnah harian,
Makanya kita mesti meminta hidayah kepada Nya.

Astagfirullah.

Waktu kita terbatas.
Bukti bahwa orang lain bisa menggunakan masa hidup yang singkat ini
untuk memberikan suatu manfaat bagi orang lain
adalah pengingat bagi kita, dan juga motivasi agar kita bijak menggunakan waktu kita.
Jika kita selalu berpikir bahwa masih ada 'nanti' untuk merubah diri,
maka kita salah besar, artinya kita sudah tersilaukan 
oleh dunia yang seolah kita kekal didalamnya.
Orang hebat selalu menanamkan prinsip bahwa kematian 
bisa datang kapan saja apapun situasinya.

"Utamakan akhirat, maka dunia akan ada dalam genggamanmu"

Perkataan dosen saya yang tidak pernah saya lupa,
mungkin awalnya aneh karena kalau kita sibuk beribadah,
maka kita tidak akan punya waktu untuk sukses di dunia,
tetapi pemikiran itu salah besar.
Dunia membuat kita berpikir begitu,
tetapi cara kerja akhirat adalah sebaliknya.

Ippho santosa sering memberikan seminar tentang rezeki,
Kata beliau, ada dua macam sedekah,
sedekah yang seadanya, dan juga sedekah ekstrim.
Sedekah sederhana itu yang jika kita melakukannya, kita biasa-biasa saja,
namun sedekah ekstrim adalah sedekah yang membuat dada kita berdebar-debar,
karena nilai sedekah yang diberikan lebih dari 50% harta yang kita miliki.
Dan karena akhirat bekerja terbalik dengan logika dunia,
tidak pernah ada ahli sodaqoh yang miskin,
Allah akan memberikan balasan dari hal-hal yang tidak kita sangka.

Itu adalah satu dari banyak bukti bahwa jika kita menjadikan akhirat sebagai tujuan kita,
maka dunia akan datang seiring kita berusaha dan berdoa.

Implementasi dari mengutamakan akhirat yang Ippho berikan adalah
saat kita berdoa untuk suatu tujuan, jangan pernah setengah-setengah untuk meminta,
misalkan kita ingin membangun usaha restoran, 
maka jangan cuma berdoa supaya restoran itu sukses,
tapi berdoa supaya bisa membuka 3 cabang restoran 
dan niatkan keuntungan dari salah satu cabang
akan sepenuhnya menjadi donasi untuk taman baca qur'an.
Karena Allah maha kaya dan juga maha kuasa,
asalkan kita konsisten berusaha, berikhtiar serta berdoa,
maka tak ada yang tak mungkin.

Akhir kata,
mari kita manfaatkan waktu yang terbatas ini untuk sesuatu yang bermanfaat,
mulai dari membangun diri kita agar menjadi pribadi yang lebih baik,
karena setiap yang hidup pasti akan mati,
dan setiap yang sukses pasti pernah melewati apapun rintangan dan halangan kehidupan.
Beda mereka yang sukses dan yang belum sukses adalah keberanian 
untuk terus berdiri saat masalah berkali-kali menjatuhkan.
Waktu kita terbatas, kawan, maka mari gunakan sebaik-baiknya.
Hamasah lillah.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

crushing pressure

"Hen, tau gak si A sama istrinya pindah" "Hen si B udah pindah" "Hen kok kamu belum pindah" Somehow being told that I'm not the only one with this circumstances doesn't reassure me. What do you know about my situation? Do you think you understand how I feel? Do you think someone that you thought have the same situation as mine REALLY got no help like me? Shut up. I thought some people didn't care about me anymore, but maybe they don't care about me in the first place?

Newfound Motivation

It's enough. I believe living like this is enough. It should be. It has to be. Ketika saya berencana menikah, tentu ini bukan kehidupan pernikahan yang saya bayangkan. Hampir dua tahun berlalu dan kami masih belum melihat ada jalan untuk kami hidup berdua. Semesta memang lucu ya. Saya mengadu kepada Yang Maha Kuasa. Namun Yang Maha Kuasa lah yang menempatkan saya di posisi sekarang ini. Jika Yang Maha Kuasa berkehendak ini jalan bagi kami, selagi kami tetap berusaha, saya percaya kehidupan pernikahan seperti ini tidak akan Ia murkai. Pasti ada maksud dibalik keputusan-Nya membiarkan kami di posisi ini. Meski begitu saya hanyalah seorang manusia. Tidak ada salahnya bukan jika kadang saya merasa putus asa dalam tiap langkah saya? Hanya melangkah kedepan yang saya bisa lakukan. Meski itu sambil menangis, meronta dan mengumpat sekalipun. Jika saya terlihat melakukan segala cara halal yang bisa dilakukan, ya, saya memang se-putus asa itu dan nekat mencoba apa yang saya bisa. Biarkan kat...

Sejuta Harapan, Sejuta Masalah

Ditengah sibuknya kuliah, tentu pernah terpikir ingin jadi seperti apa nantinya kita saat dewasa, dan semua karakter di saat dewasa itu berakar dari kebiasaan yang kita lakukan sekarang. Pengalaman saya, banyak karakter yang gagal saya tanamkan ke diri saya. Beberapa karakter yang butuh kesabaran, dan beberapa karakter yang memang butuh bakat murni. Mulai dari karakter ideal pemuda kantoran jaman sekarang, hingga karakter pemuda religius... Dan pada akhirnya saya tidak bisa memaksakan diri untuk jadi seperti orang lain. Apa yang biasa saya lakukan ya itulah saya. Sebagai seorang yang tidak jelas apa tujuan dan keinginannya di masa depan, saya bisa bicara bahwa menjadi diri sendiri saja itu sudah cukup untuk menghadapi dunia, hanya butuh skill adaptasi kelas tinggi saja. Seperti mensyukuri sesuatu yang didapatkan, Tidak mengeluh ketika diamanahi sesuatu, Bahkan sesederhana bersabar.... Itulah yang terpenting menurut saya... Karena sudah terlambat bagi saya untuk ...