Langsung ke konten utama

Jika dan Hanya Jika




Aku kira kita sudah menyelesaikan semua urusan kita,
Dan sebenarnya memang kita tidak pernah memulai apapun.

Aku harap kita bisa bertindak biasa saja
Seperti kamu berteman dengan teman laki-laki mu lainnya,
Seperti aku berteman dengan teman perempuan yang lainnya,

Jika memang memutuskan untuk tidak ada lagi rasa,
Bukankah seharusnya memang kita bertindak biasa saja?

Hanya dari bahasa tubuhmu pun aku bisa tahu,
Kamu mencoba menghindariku.
Aku paham tentang jarak wajar laki-laki dan perempuan
Tapi kenapa mesti seperti itu?
Dan kenapa mesti sejauh itu hanya kepadaku?

Aku tahu cerita kita sudah usai sejak lama,
Cerita yang usai bahkan sebelum semuanya dimulai.
Tentang ku yang selalu mengejar bayanganmu,
Bayangan yang secara bersamaan juga selalu menjauh dariku.

Aku ingin semuanya kembali saja seperti dulu,
‘Dulu’ saat aku dan kamu hanya jadi teman biasa.
‘Dulu’ saat senyum dan gelak tawa kita tidak bercampur rasa.
‘Dulu’ saat kita bebas bercanda,
Tanpa canggung, tanpa menjauh dan menghindar.

Ingin rasanya waktu-waktu seperti itu membeku dan kita ada didalamnya,
Aku tidak ingin semuanya berubah rumit, seperti sekarang ini.

Dan kini aku merasa kehilangan seorang teman,
Melihatmu beranjak dari tempatku berada itu sangat tidak mengenakan hati.
Mungkinkah ada sesuatu yang salah denganku?
Aku minta maaf jika memang karena aku,
Lebih jauh lagi, aku minta maaf karena masih hadir dalam hidupmu.
Kedepannya aku janji akan berusaha untuk tidak datang
ke tempat manapun yang sedang kamu datangi.
Maaf.

Komentar

  1. wew nemu tulisan baper hahaha. Btw ane juga pernah ngalamin hal yg sama kayak ente dulu. Hahaha kagak usah kuatir... menurut pengalaman ane sih cewek ntuk bersikap kayak gitu karena ya emang canggung. Ya emang gemesin sih sama cewek yg jinak-jinak merpati kayak gitu. Ya ntu mah terserah ente mau nyikapinnya gimana. Kalau ane dulu sih ane ikutin permainan dia sampai tuntas. Dia mau nghindar ya ane silakan. Sambil waktu ntu ane ngepoin dia lewat temen deketnya dan dia gak tau hahaha. Gak usah kuatir...

    BalasHapus
  2. wew nemu tulisan baper hahaha. Btw ane juga pernah ngalamin hal yg sama kayak ente dulu. Hahaha kagak usah kuatir... menurut pengalaman ane sih cewek ntuk bersikap kayak gitu karena ya emang canggung. Ya emang gemesin sih sama cewek yg jinak-jinak merpati kayak gitu. Ya ntu mah terserah ente mau nyikapinnya gimana. Kalau ane dulu sih ane ikutin permainan dia sampai tuntas. Dia mau nghindar ya ane silakan. Sambil waktu ntu ane ngepoin dia lewat temen deketnya dan dia gak tau hahaha. Gak usah kuatir...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

crushing pressure

"Hen, tau gak si A sama istrinya pindah" "Hen si B udah pindah" "Hen kok kamu belum pindah" Somehow being told that I'm not the only one with this circumstances doesn't reassure me. What do you know about my situation? Do you think you understand how I feel? Do you think someone that you thought have the same situation as mine REALLY got no help like me? Shut up. I thought some people didn't care about me anymore, but maybe they don't care about me in the first place?

Newfound Motivation

It's enough. I believe living like this is enough. It should be. It has to be. Ketika saya berencana menikah, tentu ini bukan kehidupan pernikahan yang saya bayangkan. Hampir dua tahun berlalu dan kami masih belum melihat ada jalan untuk kami hidup berdua. Semesta memang lucu ya. Saya mengadu kepada Yang Maha Kuasa. Namun Yang Maha Kuasa lah yang menempatkan saya di posisi sekarang ini. Jika Yang Maha Kuasa berkehendak ini jalan bagi kami, selagi kami tetap berusaha, saya percaya kehidupan pernikahan seperti ini tidak akan Ia murkai. Pasti ada maksud dibalik keputusan-Nya membiarkan kami di posisi ini. Meski begitu saya hanyalah seorang manusia. Tidak ada salahnya bukan jika kadang saya merasa putus asa dalam tiap langkah saya? Hanya melangkah kedepan yang saya bisa lakukan. Meski itu sambil menangis, meronta dan mengumpat sekalipun. Jika saya terlihat melakukan segala cara halal yang bisa dilakukan, ya, saya memang se-putus asa itu dan nekat mencoba apa yang saya bisa. Biarkan kat...

Sejuta Harapan, Sejuta Masalah

Ditengah sibuknya kuliah, tentu pernah terpikir ingin jadi seperti apa nantinya kita saat dewasa, dan semua karakter di saat dewasa itu berakar dari kebiasaan yang kita lakukan sekarang. Pengalaman saya, banyak karakter yang gagal saya tanamkan ke diri saya. Beberapa karakter yang butuh kesabaran, dan beberapa karakter yang memang butuh bakat murni. Mulai dari karakter ideal pemuda kantoran jaman sekarang, hingga karakter pemuda religius... Dan pada akhirnya saya tidak bisa memaksakan diri untuk jadi seperti orang lain. Apa yang biasa saya lakukan ya itulah saya. Sebagai seorang yang tidak jelas apa tujuan dan keinginannya di masa depan, saya bisa bicara bahwa menjadi diri sendiri saja itu sudah cukup untuk menghadapi dunia, hanya butuh skill adaptasi kelas tinggi saja. Seperti mensyukuri sesuatu yang didapatkan, Tidak mengeluh ketika diamanahi sesuatu, Bahkan sesederhana bersabar.... Itulah yang terpenting menurut saya... Karena sudah terlambat bagi saya untuk ...