Langsung ke konten utama

Aku. Di Hatimu yang Sebelah Mana?


Sakit? 
-Ini bukan sakit

Galau? 
-Emang dia punya perasaan gitu ke kamu?

Kecewa?
-Emangnya dia kasih kamu harapan?

Bimbang?
-Kepedean amat kamu hen, dia bakal pilih kamu engga

Begitulah hati ini berkata, dan hati ini pula yang menjawabnya.
Kamu, seorang peri yang baik hati.
Membuatku berharap banyak akan ketulusan cinta mu.

Kamu sangat pantas untuk ku perjuangkan
Aku rela berjuang untuk itu.
Bahkan jika tersakiti adalah jalan satu-satunya 
untuk dapatkan mu, aku takkan berbalik

Sebenarnya apa yang ku punya untuk membuatmu yakin?
Tepat sekali, tak ada apapun.
aku tak bisa menuliskan rasa dengan indah
aku tak bisa merdu mengalunkan lagu tentang cinta
bagaikan pengemis yg meminta pada pejabat aku harapkan ketulusanmu

Jadi..
 'Percaya kah Engkau Padaku?'

Tidak usah dijawab.
Aku tau jawabannya belum, atau bahkan 'TIDAK'

Sekeras apapun yg ku lakukan
segigih apapun ku berusaha
aku pasrahkan keputusan sepenuhnya padamu.
bukan berarti aku mudah menyerah
tapi aku harus sadar aku ini siapa.
Kau boleh anggap aku pengemis,
 karena ya itulah aku, mengharapkan
 tapi belum punya apapun.

Maaf jika aku begitu memaksakan kamu tuk percaya..
but i'll make you believe, not now, not today.
But someday in your future.

Tapi jika saat ini kamu masih belum bisa
rasakan aku dalam hatimu
Bejakeun Ka Hate Maneh!

AKU RAPOPO
kok :')

Postingan populer dari blog ini

crushing pressure

"Hen, tau gak si A sama istrinya pindah" "Hen si B udah pindah" "Hen kok kamu belum pindah" Somehow being told that I'm not the only one with this circumstances doesn't reassure me. What do you know about my situation? Do you think you understand how I feel? Do you think someone that you thought have the same situation as mine REALLY got no help like me? Shut up. I thought some people didn't care about me anymore, but maybe they don't care about me in the first place?

Newfound Motivation

It's enough. I believe living like this is enough. It should be. It has to be. Ketika saya berencana menikah, tentu ini bukan kehidupan pernikahan yang saya bayangkan. Hampir dua tahun berlalu dan kami masih belum melihat ada jalan untuk kami hidup berdua. Semesta memang lucu ya. Saya mengadu kepada Yang Maha Kuasa. Namun Yang Maha Kuasa lah yang menempatkan saya di posisi sekarang ini. Jika Yang Maha Kuasa berkehendak ini jalan bagi kami, selagi kami tetap berusaha, saya percaya kehidupan pernikahan seperti ini tidak akan Ia murkai. Pasti ada maksud dibalik keputusan-Nya membiarkan kami di posisi ini. Meski begitu saya hanyalah seorang manusia. Tidak ada salahnya bukan jika kadang saya merasa putus asa dalam tiap langkah saya? Hanya melangkah kedepan yang saya bisa lakukan. Meski itu sambil menangis, meronta dan mengumpat sekalipun. Jika saya terlihat melakukan segala cara halal yang bisa dilakukan, ya, saya memang se-putus asa itu dan nekat mencoba apa yang saya bisa. Biarkan kat...

Sejuta Harapan, Sejuta Masalah

Ditengah sibuknya kuliah, tentu pernah terpikir ingin jadi seperti apa nantinya kita saat dewasa, dan semua karakter di saat dewasa itu berakar dari kebiasaan yang kita lakukan sekarang. Pengalaman saya, banyak karakter yang gagal saya tanamkan ke diri saya. Beberapa karakter yang butuh kesabaran, dan beberapa karakter yang memang butuh bakat murni. Mulai dari karakter ideal pemuda kantoran jaman sekarang, hingga karakter pemuda religius... Dan pada akhirnya saya tidak bisa memaksakan diri untuk jadi seperti orang lain. Apa yang biasa saya lakukan ya itulah saya. Sebagai seorang yang tidak jelas apa tujuan dan keinginannya di masa depan, saya bisa bicara bahwa menjadi diri sendiri saja itu sudah cukup untuk menghadapi dunia, hanya butuh skill adaptasi kelas tinggi saja. Seperti mensyukuri sesuatu yang didapatkan, Tidak mengeluh ketika diamanahi sesuatu, Bahkan sesederhana bersabar.... Itulah yang terpenting menurut saya... Karena sudah terlambat bagi saya untuk ...