Langsung ke konten utama

Bintang Jatuh (Cinta)



Satu dari banyak sekali alasan untuk menghindar dari seseorang
adalah karena kamu ingin menjaga perasaannya...

Terlepas dari hal itu adalah masalah terberat yang harus dihadapi...
yaitu pernahkah kita berpikir mana yang lebih baik?

Tetap berada pada posisi yang sama,
dimana kamu bisa terbakar karena perasaan ganjil,
Atau hanya menjauh...

Bintang...
Mereka hanya indah kala dipandang dari kejauhan...
Semakin dekat dengannya, maka jelas habislah riwayatmu...

Hal yang sangat buruk jika tiba-tiba,
Kamu rindu pada sang bintang...
Karena merindukan hal yang akan membunuhmu jika ia mendekat
Dan meracuni pikiranmu dengan rindu kala ia menjauh,
Adalah hal terbodoh yang bisa manusia perbuat...

Bagian tersedihnya adalah mengetahui bahwa akulah orang paling bodoh itu...

Oh, bintang...
Aku berharap aku mati saja...
Biarkan ragaku terdisintegrasi oleh mikroba di tanah,
Hingga aku menjadi debu nebula...
Agar aku juga bisa jadi sebuah bintang di angkasa...

Bersamamu....

(catatan di malam dingin. Sehari sebelum uts perdana di tingkat dua)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

unfortunate circumstances

I noticed something different about myself, I no longer care about my appearance, I no longer care about people's feelings, Hell I no longer care about other people in general I have burned bridges and become this bitter person that lost the ability to empathize with others. Ada hal yang terjadi ketika kita berada dalam sebuah situasi terlalu lama, kita beradaptasi dengan sekitar kita dan lama kelamaan itu menjadi bagian dari diri kita. Saya tidak pernah membayangkan akan ada di posisi seperti ini begini lamanya. Semua hal di dunia ini jelas terlihat seperti sudah terencana dan terorganisir untuk membuat hidup saya sehambar mungkin sampai akarnya. Semua itu terjadi pada tahapan yang paling kecil dan perlahan yang sama sekali tidak saya sadari sehingga ketika saya mengetahuinya, semua itu sudah terlambat dan sudah terjadi pada tingkatan yang fundamental. Diri saya juga mengalami perubahan mikro itu seiring kehidupan saya yang bertransisi. Rasa empati yang hilang, semangat menjalani ...

The day after I k*lled myself

Before anyone wondering, no I’m not suicidal. I’m really afraid to die… but sometimes I couldn’t lift myself up to face this harsh reality either… This note isn’t my last note nor it is my suicide note, or whatever. This note is a closure, something that I needed for a long time, something that will serve me as a reminder that suicide is not a solution but rather another problem that will 100% spawn much more problems for people around me. What I wrote here is only a fiction about what would probably happened if I did end my life. Not to fantasize about dying or anything but this is just a reminder and an EVEN MORE reason why I shouldn’t give in… ============================== The day after I killed myself. The first one who will noticed my disappearance is probably my wife. Not contacting her for longer than 24 hours is already a cue that something is going on. I’ve told her so many times that I’m tired of living our marriage long-distance like this, I want to be by her side al...

crushing pressure

"Hen, tau gak si A sama istrinya pindah" "Hen si B udah pindah" "Hen kok kamu belum pindah" Somehow being told that I'm not the only one with this circumstances doesn't reassure me. What do you know about my situation? Do you think you understand how I feel? Do you think someone that you thought have the same situation as mine REALLY got no help like me? Shut up. I thought some people didn't care about me anymore, but maybe they don't care about me in the first place?