Langsung ke konten utama

STIS - Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Story


Dua tahun terakhir ini adalah tahun-tahun terindah di masa muda saya,
bertemu orang baru, dapat sahabat baru dan pengalaman baru.
STIS tidak hanya mempertemukan saya dengan orang2 dari seluruh penjuru indonesia,
tapi juga orang2 gokil dari seluruh penjuru indonesia.
Yang membuat naluri gokil saya keluar lagi (setelah jaim satu semester).

28 - PBO
Keluarga pertama saya di STIS,
Disatukan di satu kelompok MP2K (ospeknya STIS)
bergelut menyesuaikan diri dengan suasana kampus,
langkah awal saya disini.
Terimakasih PBO 28!

1 Hedoners 57 - Tingkat Satu
Keluarga yang gak kalah ancurnya,
bukan orang2 yang over ambis,
santai tapi serius dan kadang kelewat santai.
Melewati tahun pertama belajar di STIS dengan mantap.
Kami juga berhasil lulus ke tingkat dua
tanpa satupun anggota yang drop-out
Terimakasih Hedoners!!

2 Exceed 57 - Tingkat Dua
Awalnya belum move on dari hedoners dan enggan akrab sama exceeders,
Lama kelamaan ya kepancing juga jiwa ancurnya (bisa dilihat foto diatas) ._.
Tahun kedua yang gak kalah asiknya sama tahun pertama.
Banyak perubahan besar di hidup saya yang terjadi di tingkat dua.
Makasih banyak Exceeders di tahun kedua ini
Inshaallah saya akan berubah lebih istiqomah lagi,
Aamiin.

Now what???
Tingkat tiga sebentar lagi dimulai,
setelah penjurusan entah bakal sekelas sama siapa.
Habis itu PKL entah dimana.

Harapan saya semoga tingkat tiga ini saya bisa lebih baik
dalam mengatur waktu antara ibadah, belajar, organisasi dan main.
Come here tingkat tiga! Saya siap menghadapimu!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

crushing pressure

"Hen, tau gak si A sama istrinya pindah" "Hen si B udah pindah" "Hen kok kamu belum pindah" Somehow being told that I'm not the only one with this circumstances doesn't reassure me. What do you know about my situation? Do you think you understand how I feel? Do you think someone that you thought have the same situation as mine REALLY got no help like me? Shut up. I thought some people didn't care about me anymore, but maybe they don't care about me in the first place?

Newfound Motivation

It's enough. I believe living like this is enough. It should be. It has to be. Ketika saya berencana menikah, tentu ini bukan kehidupan pernikahan yang saya bayangkan. Hampir dua tahun berlalu dan kami masih belum melihat ada jalan untuk kami hidup berdua. Semesta memang lucu ya. Saya mengadu kepada Yang Maha Kuasa. Namun Yang Maha Kuasa lah yang menempatkan saya di posisi sekarang ini. Jika Yang Maha Kuasa berkehendak ini jalan bagi kami, selagi kami tetap berusaha, saya percaya kehidupan pernikahan seperti ini tidak akan Ia murkai. Pasti ada maksud dibalik keputusan-Nya membiarkan kami di posisi ini. Meski begitu saya hanyalah seorang manusia. Tidak ada salahnya bukan jika kadang saya merasa putus asa dalam tiap langkah saya? Hanya melangkah kedepan yang saya bisa lakukan. Meski itu sambil menangis, meronta dan mengumpat sekalipun. Jika saya terlihat melakukan segala cara halal yang bisa dilakukan, ya, saya memang se-putus asa itu dan nekat mencoba apa yang saya bisa. Biarkan kat...

Sejuta Harapan, Sejuta Masalah

Ditengah sibuknya kuliah, tentu pernah terpikir ingin jadi seperti apa nantinya kita saat dewasa, dan semua karakter di saat dewasa itu berakar dari kebiasaan yang kita lakukan sekarang. Pengalaman saya, banyak karakter yang gagal saya tanamkan ke diri saya. Beberapa karakter yang butuh kesabaran, dan beberapa karakter yang memang butuh bakat murni. Mulai dari karakter ideal pemuda kantoran jaman sekarang, hingga karakter pemuda religius... Dan pada akhirnya saya tidak bisa memaksakan diri untuk jadi seperti orang lain. Apa yang biasa saya lakukan ya itulah saya. Sebagai seorang yang tidak jelas apa tujuan dan keinginannya di masa depan, saya bisa bicara bahwa menjadi diri sendiri saja itu sudah cukup untuk menghadapi dunia, hanya butuh skill adaptasi kelas tinggi saja. Seperti mensyukuri sesuatu yang didapatkan, Tidak mengeluh ketika diamanahi sesuatu, Bahkan sesederhana bersabar.... Itulah yang terpenting menurut saya... Karena sudah terlambat bagi saya untuk ...