Langsung ke konten utama

Dilema Mesin Waktu




4 tahun adalah waktu yang cukup lama untuk berubah
Cukup untuk merubah hampir semua aspek diri saya.
Namun ada suatu hal yang belum pernah berubah, yaitu masa lalu saya.

Dulu saya pernah bertanya apakah saya akan mengenang masa lalu
Jika kenyataannya masa lalu yang saya lewati tidak begitu indah. Jawabnya tetap iya.
Memang banyak sekali yang berubah, tapi masa lalu kita kan tidak bisa diubah,
Saat kamu melakukan suatu kesalahan, memang benar kamu bisa memperbaikinya,
Tapi kamu tidak bisa mengubah fakta bahwa kamu telah melakukan hal yang salah.

Masa lalu bagi saya adalah topik yang tidak ringan,
bukan karena terlalu banyaknya hal berharga untuk dikenang dan sulit ditinggalkan,
Tapi karena banyak kesalahan yang harus saya perbaiki dan itu tidak mudah,
Ditambah dengan cap yang diterima karena kesalahan yang pernah dilakukan.
Seberapa besarnya usaha yang kamu lakukan tetap saja kamu akan diragukan,
Apalagi jika kesalahannya melibatkan masalah perasaan.
Sekarang, saya masih berusaha untuk menghindari kesalahan yang sama.

Tetapi jika saya diberi tawaran untuk kembali ke masa lalu,
Saya rasa saya tidak akan mengambil kesempatan itu untuk mengubahnya.
Memang betul di masa lalu pasti ada kesalahan yang ingin kita perbaiki,
Berharap dengan terubahnya masa lalu kita bisa lebih bahagia sekarang.
Namun kesalahan itu sendiri merupakan momen yang penting
untuk kita tahu tentang mana yang benar dan mana yang tidak benar.
Dan saya tidak akan menyesal dengan keputusan yang saya ambil sampai saat ini,
Karena saya tahu itu semua adalah jalan terbaik yang telah digariskan oleh Tuhan untuk saya.

Bisa saja saya kembali ke masa lalu
Dan merubah keputusan saya untuk masuk universitas lain,
Mungkin saya akan lebih bahagia di tempat yang saya sukai,
namun orangtua saya pasti akan menanggung biaya yang sangat berat,
sehingga saya akan menyesal tidak memilih STIS.

Bisa saja saya kembali ke masa lalu
Dan berhenti bersosial media sejak awal SMA
Mungkin saya akan terhindar dari masalah yang muncul karenanya,
Tapi mungkin saja hidup saya akan membosankan dan datar.
(btw masa lalu alay itu penting untuk terhindar dari menjadi alay-er di masa depan)
Sehingga saya menyesal tidak punya masa lalu alay yang menjijikan
seperti orang lain pada umunya.

Itulah kenapa saya tidak mau merubah masa lalu, meskipun saya diberi kesempatan.
Semua keputusan ada konsekuensinya, dan pasti selalu ada yang disesali pada ujungnya.
Kita pilih A, akan menyesal tidak memilih B. Kita pilih B, akan menyesal tidak pilih A.
Karena semua jalan punya positif negatifnya masing-masing.
Mensyukuri kebahagiaan yang dimiliki saat ini
dan belajar dari kesalahan di masa lalu adalah kuncinya,
Agar kita bisa hidup di masa sekarang dan melanjutkan garis takdir hingga ke masa depan.

Maka dari itu, tetap semangat jika kamu pernah gagal,
Kegagalan akan mengajarkan kamu dua hal:
-mengapa kamu bisa gagal dan
-bagaimana agar kamu bisa sukses
Sedangkan kesuksesan hanya akan mengajarkanmu hal yang kedua.
Pastikan kegagalan itu menjadi batu loncatan untuk sukses di masa depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

crushing pressure

"Hen, tau gak si A sama istrinya pindah" "Hen si B udah pindah" "Hen kok kamu belum pindah" Somehow being told that I'm not the only one with this circumstances doesn't reassure me. What do you know about my situation? Do you think you understand how I feel? Do you think someone that you thought have the same situation as mine REALLY got no help like me? Shut up. I thought some people didn't care about me anymore, but maybe they don't care about me in the first place?

Newfound Motivation

It's enough. I believe living like this is enough. It should be. It has to be. Ketika saya berencana menikah, tentu ini bukan kehidupan pernikahan yang saya bayangkan. Hampir dua tahun berlalu dan kami masih belum melihat ada jalan untuk kami hidup berdua. Semesta memang lucu ya. Saya mengadu kepada Yang Maha Kuasa. Namun Yang Maha Kuasa lah yang menempatkan saya di posisi sekarang ini. Jika Yang Maha Kuasa berkehendak ini jalan bagi kami, selagi kami tetap berusaha, saya percaya kehidupan pernikahan seperti ini tidak akan Ia murkai. Pasti ada maksud dibalik keputusan-Nya membiarkan kami di posisi ini. Meski begitu saya hanyalah seorang manusia. Tidak ada salahnya bukan jika kadang saya merasa putus asa dalam tiap langkah saya? Hanya melangkah kedepan yang saya bisa lakukan. Meski itu sambil menangis, meronta dan mengumpat sekalipun. Jika saya terlihat melakukan segala cara halal yang bisa dilakukan, ya, saya memang se-putus asa itu dan nekat mencoba apa yang saya bisa. Biarkan kat...

Sejuta Harapan, Sejuta Masalah

Ditengah sibuknya kuliah, tentu pernah terpikir ingin jadi seperti apa nantinya kita saat dewasa, dan semua karakter di saat dewasa itu berakar dari kebiasaan yang kita lakukan sekarang. Pengalaman saya, banyak karakter yang gagal saya tanamkan ke diri saya. Beberapa karakter yang butuh kesabaran, dan beberapa karakter yang memang butuh bakat murni. Mulai dari karakter ideal pemuda kantoran jaman sekarang, hingga karakter pemuda religius... Dan pada akhirnya saya tidak bisa memaksakan diri untuk jadi seperti orang lain. Apa yang biasa saya lakukan ya itulah saya. Sebagai seorang yang tidak jelas apa tujuan dan keinginannya di masa depan, saya bisa bicara bahwa menjadi diri sendiri saja itu sudah cukup untuk menghadapi dunia, hanya butuh skill adaptasi kelas tinggi saja. Seperti mensyukuri sesuatu yang didapatkan, Tidak mengeluh ketika diamanahi sesuatu, Bahkan sesederhana bersabar.... Itulah yang terpenting menurut saya... Karena sudah terlambat bagi saya untuk ...