Langsung ke konten utama

ngantuk

Sejak kapan ya hidup saya sehari-hari cuma sebatas makan, begadang, tidur. 

Begadang sampai pagi, pagi sampai siang tidur,

Siang pesan makanan lewat gojek atau grab,

Tidur lagi, bangun sore,

malamnya kerja... atau cuma bengong liatin kerjaan yang numpuk.

Bukan cuma kerjaan yang numpuk,

sampah bungkus makanan di dalam kamar juga gak kalah numpuknya.


Makin kesini makin sering juga lihat kunang-kunang tiba-tiba,

mungkin karena kurang minum? atau karena makannya junk food melulu?

minim sinar matahari pagi, boro-boro olahraga.


Awalnya cuma sekali saya begini, paling waktu ngerjain laporan semester,

Sekarang anehnya saya mulai nyaman sama pola hidup begini,

entah karena gak ada teman yang sering masuk kos kaya di citoy dulu

atau karena memang gini cara tubuh saya bereaksi sama stres.

Makin banyak kerjaan malah makin males ngerjain apapun.


Ngiri sih sebenernya sama teman2 lain yang gak sesibuk ini,

saya kira cuma sibuk di awal aja, tapi sibuknya malah makin menjadi-jadi.

pengen banget kalau pulang ngantor full istirahat tanpa beban apapun.

kalau waktu istirahat di kos juga buat kerja, saya malah gak kerja dan gak istirahat jadinya.


Mungkin aja saya yang terlalu nganggep semuanya berat sebelum ngelakuin,

mungkin emang semua orang sibuknya sama, cuma saya aja yang malesan sekarang.

yah, gimana dong kalau kaya gini terus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

crushing pressure

"Hen, tau gak si A sama istrinya pindah" "Hen si B udah pindah" "Hen kok kamu belum pindah" Somehow being told that I'm not the only one with this circumstances doesn't reassure me. What do you know about my situation? Do you think you understand how I feel? Do you think someone that you thought have the same situation as mine REALLY got no help like me? Shut up. I thought some people didn't care about me anymore, but maybe they don't care about me in the first place?

Newfound Motivation

It's enough. I believe living like this is enough. It should be. It has to be. Ketika saya berencana menikah, tentu ini bukan kehidupan pernikahan yang saya bayangkan. Hampir dua tahun berlalu dan kami masih belum melihat ada jalan untuk kami hidup berdua. Semesta memang lucu ya. Saya mengadu kepada Yang Maha Kuasa. Namun Yang Maha Kuasa lah yang menempatkan saya di posisi sekarang ini. Jika Yang Maha Kuasa berkehendak ini jalan bagi kami, selagi kami tetap berusaha, saya percaya kehidupan pernikahan seperti ini tidak akan Ia murkai. Pasti ada maksud dibalik keputusan-Nya membiarkan kami di posisi ini. Meski begitu saya hanyalah seorang manusia. Tidak ada salahnya bukan jika kadang saya merasa putus asa dalam tiap langkah saya? Hanya melangkah kedepan yang saya bisa lakukan. Meski itu sambil menangis, meronta dan mengumpat sekalipun. Jika saya terlihat melakukan segala cara halal yang bisa dilakukan, ya, saya memang se-putus asa itu dan nekat mencoba apa yang saya bisa. Biarkan kat...

At this point

I know how to describe this It's a feeling in which I'm powerless to change my situations. It's almost been two years now This feels like eternity, it's like all my life I've been in this position And the past is nonexistent, even if I remember it it's very vague and hazy. I feel like this situation will not get better, at least anytime soon. It surely will gets worse.