Langsung ke konten utama

Menerawang... (2021 - 2030)

Banyak yang ingin saya capai 10 tahun ke depan meskipun pastinya temponya lebih lamban dari beberapa orang lain, ya tapi itulah hidup kan, semua orang punya rezekinya masing-masing, punya prioritas berbeda dan juga keadaan yang berbeda, jadi jalani aja dengan tempo yang menurut kita nyaman tanpa lihat kiri kanan.

Rencana tersebut di antaranya adalah:

1. Pendidikan lanjutan minimal S2. 

Entah itu dengan bantuan beasiswa instansi yang bisa didapatkan setelah 4 tahun masa kerja atau hanya melalui biaya sendiri. Saya rasa tidak ada alasan untuk tidak meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi jika memang sudah ada biaya, semoga saja ketika saya berkesempatan tugas belajar semua keadaan pandemi sudah reda sehingga bisa merasakan duduk di ruang kuliah lagi.

2. Mutasi. 

Ingin sekali saya bekerja di kampung halaman saya atau minimalnya yang dekat dengan kampung halaman, saya juga rindu sekali menggunakan bahasa sunda yang semakin hari semakin asing di lidah dan di telinga karena disini tidak bertemu sama sekali dengan orang sunda. Kemudian dengan sistem fungsional yang lebih bisa fleksibel melakukan mutasi kedepannya dan modal pendidikan S2 yang sudah direncanakan di poin 1 juga saya harap bisa pindah minimal sebelum sensus penduduk selanjutnya hehe.

3. Punya rumah sendiri. 

Menurut saya properti itu penting sebagai salah satu kebutuhan utama yang mendasar dan juga sekaligus investasi, entah lokasinya di sini atau di kampung halaman saya harap 10 tahun ke depan saya sudah bisa punya, minimalnya sudah OTW cicil.

4. Memiliki kebiasaan yang dari sekarang saya mulai. 

Kebiasaan itu sulit dibentuk, tapi kalau sudah dibentuk susah juga hilang, saya berharap kebiasaan seperti makan teratur, olahraga, tidur awal, hingga melakukan hobi dapat terbawa hingga 10 tahun ke depan. Terutama pola hidup sehat yang bagi saya sekarang sangat sulit sekali diterapkan, mengingat bahwa investasi kesehatan adalah investasi terbaik yang bisa kita lakukan dalam hidup kita.

Itu yang baru terpikir oleh saya, mungkin nanti saya tambahkan kalau ada yang tertinggal. Lalu bagaimana rencanamu 10 tahun ke depan? Sudah dipikirkan? Sudah terbayang kira-kira akan ada event apa aja di sana?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

crushing pressure

"Hen, tau gak si A sama istrinya pindah" "Hen si B udah pindah" "Hen kok kamu belum pindah" Somehow being told that I'm not the only one with this circumstances doesn't reassure me. What do you know about my situation? Do you think you understand how I feel? Do you think someone that you thought have the same situation as mine REALLY got no help like me? Shut up. I thought some people didn't care about me anymore, but maybe they don't care about me in the first place?

Newfound Motivation

It's enough. I believe living like this is enough. It should be. It has to be. Ketika saya berencana menikah, tentu ini bukan kehidupan pernikahan yang saya bayangkan. Hampir dua tahun berlalu dan kami masih belum melihat ada jalan untuk kami hidup berdua. Semesta memang lucu ya. Saya mengadu kepada Yang Maha Kuasa. Namun Yang Maha Kuasa lah yang menempatkan saya di posisi sekarang ini. Jika Yang Maha Kuasa berkehendak ini jalan bagi kami, selagi kami tetap berusaha, saya percaya kehidupan pernikahan seperti ini tidak akan Ia murkai. Pasti ada maksud dibalik keputusan-Nya membiarkan kami di posisi ini. Meski begitu saya hanyalah seorang manusia. Tidak ada salahnya bukan jika kadang saya merasa putus asa dalam tiap langkah saya? Hanya melangkah kedepan yang saya bisa lakukan. Meski itu sambil menangis, meronta dan mengumpat sekalipun. Jika saya terlihat melakukan segala cara halal yang bisa dilakukan, ya, saya memang se-putus asa itu dan nekat mencoba apa yang saya bisa. Biarkan kat...

Sejuta Harapan, Sejuta Masalah

Ditengah sibuknya kuliah, tentu pernah terpikir ingin jadi seperti apa nantinya kita saat dewasa, dan semua karakter di saat dewasa itu berakar dari kebiasaan yang kita lakukan sekarang. Pengalaman saya, banyak karakter yang gagal saya tanamkan ke diri saya. Beberapa karakter yang butuh kesabaran, dan beberapa karakter yang memang butuh bakat murni. Mulai dari karakter ideal pemuda kantoran jaman sekarang, hingga karakter pemuda religius... Dan pada akhirnya saya tidak bisa memaksakan diri untuk jadi seperti orang lain. Apa yang biasa saya lakukan ya itulah saya. Sebagai seorang yang tidak jelas apa tujuan dan keinginannya di masa depan, saya bisa bicara bahwa menjadi diri sendiri saja itu sudah cukup untuk menghadapi dunia, hanya butuh skill adaptasi kelas tinggi saja. Seperti mensyukuri sesuatu yang didapatkan, Tidak mengeluh ketika diamanahi sesuatu, Bahkan sesederhana bersabar.... Itulah yang terpenting menurut saya... Karena sudah terlambat bagi saya untuk ...