Langsung ke konten utama

Penyesalan

Saya yakin punya perasaan untuk orang lain bakal jadi penyesalan terberat saya di kemudian hari.

Terus menjalani keseharian dengan selalu teringat bahwa dia sudah bahagia dengan yang lain cepat atau lambat akan jadi mimpi terburuk yang jadi kenyataan.

Dan apa yang saya lakukan untuk mencegah semua itu? Tidak ada.

Saya sadari kalau perasaan memang tidak selalu dapat terbalaskan, bagi saya itu pula yang dapat membuat saya semakin sadar betapa sulitnya merelakan mereka jika kita terlanjur menyimpan perasaan terlalu dalam.

Solusinya? Mencegah hati untuk berharap sebelum terlambat, atau kalau sudah terlanjur ya harus ikhlas.

Siap-siap menanggung perihnya berharap sedalam harapanmu agar dia menjadi bagian dalam hidupmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

crushing pressure

"Hen, tau gak si A sama istrinya pindah" "Hen si B udah pindah" "Hen kok kamu belum pindah" Somehow being told that I'm not the only one with this circumstances doesn't reassure me. What do you know about my situation? Do you think you understand how I feel? Do you think someone that you thought have the same situation as mine REALLY got no help like me? Shut up. I thought some people didn't care about me anymore, but maybe they don't care about me in the first place?

Newfound Motivation

It's enough. I believe living like this is enough. It should be. It has to be. Ketika saya berencana menikah, tentu ini bukan kehidupan pernikahan yang saya bayangkan. Hampir dua tahun berlalu dan kami masih belum melihat ada jalan untuk kami hidup berdua. Semesta memang lucu ya. Saya mengadu kepada Yang Maha Kuasa. Namun Yang Maha Kuasa lah yang menempatkan saya di posisi sekarang ini. Jika Yang Maha Kuasa berkehendak ini jalan bagi kami, selagi kami tetap berusaha, saya percaya kehidupan pernikahan seperti ini tidak akan Ia murkai. Pasti ada maksud dibalik keputusan-Nya membiarkan kami di posisi ini. Meski begitu saya hanyalah seorang manusia. Tidak ada salahnya bukan jika kadang saya merasa putus asa dalam tiap langkah saya? Hanya melangkah kedepan yang saya bisa lakukan. Meski itu sambil menangis, meronta dan mengumpat sekalipun. Jika saya terlihat melakukan segala cara halal yang bisa dilakukan, ya, saya memang se-putus asa itu dan nekat mencoba apa yang saya bisa. Biarkan kat...

At this point

I know how to describe this It's a feeling in which I'm powerless to change my situations. It's almost been two years now This feels like eternity, it's like all my life I've been in this position And the past is nonexistent, even if I remember it it's very vague and hazy. I feel like this situation will not get better, at least anytime soon. It surely will gets worse.