Masih sempurna ku ingat saat itu,
saat kita saling jujur
tentang perasaan masing-masing
di suatu tempat makan bersama teman-teman
dalam
permainan yang kita sebut truth or truth.
disana aku tahu bahwa kau memberi kesempatan
untukku mendekatimu.
Aku senang sekali. Terimakasih.
Lalu esoknya kau tulis ini untukku:
"Betapa mudahnya kau membalikkan
semua kesedihanku menjadi
kegembiraan.
Semua air mataku kau ubah jadi gelak tawa.
Aku tidak memberimu
setetes cintapun,
tapi kau terus menghujaniku dengan cintamu,
bagaimana kau
bisa mencintaiku seperti itu?
Mungkin kesalahan besar bagiku menyia-nyiakannya.
Aku telah menyakiti setan berhati malaikat itu.
Haha dasar setan!"
Aku tahu itu hanya kutipan kata-kata dari film india
yang waktu itu pernah aku tonton.
Tapi aku belum pernah mendapatkan surat apapun dari siapapun
dengan sangat bahagia seperti ini,
kau merobohkan semua dinding penghalang
antara kita itu
dan sekarang aku hanya tinggal melangkah mendekatimu.
*Setelah semuanya terjadi*
Kau berkata padaku:
“aku udah coba buat cinta sama kamu
selama ini tapi gabisa,
aku gabisa pungkiri kalo jantung ini masih berdetak
buat dia,
cinta ini masih buat dia”
Tapi kenapa tidak dari awal saja kau
katakan ini?
Kenapa disaat aku sudah berikan seluruh kepecayaanku padamu?
Kaupun bertanya kepadaku:
“Mengapa semua laki-laki hanya membuat
janji yang tak pernah ditepati?”
Aku tahu pasti itu mengarah pada kaka kelas itu,
aku menegaskan bahwa membuat sebuah janji
dan mengingkarinya bukanlah karakter seorang laki-laki,
karena pada dasarnya
laki-laki cenderung untuk
mengemban tanggung jawab dan jika dia menyepelekan
dengan mudahnya
maka itu menandakan tak ada niatan untuk melatih
karakter
tanggung jawab yang ada pada kodratnya.
Bukan salah dia, tapi mungkin salah
kamu juga
yang menaruh harapan di orang yang salah,
di tempat yang salah, dan di waktu yang salah.
Kau bilang dia tidak masuk kedalam satupun kriteria
laki-laki idamanmu kan?
Tapi mengapa kau masih mengharapkannya juga sampai sekarang?
Bukankah kau menuliskan kriteria itu sebelum kau kembali kepadanya dan
meninggalkanku kemarin?
Dan kau juga bilang semua perasaanmu sudah pergi
sejak
kepergian kaka kelas itu untuk masa pendidikannya selama 8 bulan,
tapi
bagaimana jika dia kembali lagi?
Apakah cintamu itu juga akan hadir kembali
untuk dia?
Aku rasa ya. Karena aku lihat status facebook-mu juga berkata begitu.
Awalnya kau bilang kau sadar telah menyia-nyiakanku,
tapi
pada akhirya kenapa kau lakukan hal yang sama padaku?
Aku tak pernah rasakan kesedihan seperti ini.
Apa salahku? bukankah aku tak pernah lakukan ini padamu?
Is it worth it?
Am I just too stupid
to realize that you can’t even love me?
Oh my God!
CAN I TURN BACK THE TIME AND
PREVENT MYSELF FROM HOPING TOO MUCH FROM HER?
Komentar
Posting Komentar