Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Perlahan menghilang

"Haha siapa juga yang suka sama perempuan macam aku? Aku masih kayak gini". Aku mendengar percakapanmu dengan teman dekatmu secara tidak sengaja. Meja makan kita berbeda namun kantin yang sempit memaksaku mendengar setiap kata yang kalian bicarakan. "Lah bohong! Aku dengar, kamu sudah ada yang deketin ya?" Tanya temanmu itu. "Iyasih dan katanya mau serius juga..." Jawabmu dengan nada malu. Aku bergegas membereskan piring makanku dan segera membayar lalu pergi, aku tidak mau mendengar sisa cerita itu. Tidak! Aku sama sekali tidak cemburu karena dia ada yang mendekati. Aku tidak boleh cemburu. Aku tidak mau merasa cemburu dengan perempuan yang tidak ada hubungan apapun denganku. Tapi entah kenapa rasanya panas di dalam dada ini. Kenapa aku peduli? Kenapa aku marah mendengar bahwa dia sudah ada yang mau menseriusi? Seharian itu aku tidak bisa bekerja, aku merasa resah. Meresahkan sesuatu yang seharusnya bukan urusanku, apakah aku--?? Tidak,

Hipokrit

Saya yang bilang kalau saya gak akan ada lagi perasaan untuk siapapun sebelum saya siap, tapi saya sendiri yang terus rindu sama perasaan itu. Saya yang terlanjur bilang begitu tidak bisa menarik perkataan saya sendiri. Saya merasa dalam hati saya ada dua kubu, satu yang menyalahkan saya karena sudah menghancurkan perasaan orang lain, dan satu lagi yang menyalahkan saya karena saya tidak konsisten dengan pernyataan saya untuk tidak lagi mencinta. Saya tahu, saya tahu... Saya adalah hipokrit terbesar sepanjang masa. Menyedihkan. Apa yang bisa saya lakukan ketika semua itu telah terucap dan telah dilakukan? Tidak ada, tidak bisa. Saya hanya bisa mempersiapkan diri untuk suatu hari nanti kembali, atau mungkin tidak kembali. Sebal rasanya setiap hari harus punya kesibukan untuk tidak terpikir masalah ini. Berharap dia masih menunggu disana meskipun saya bilang padanya untuk tidak menunggu. Hipokrit bukan? Menyuruh dia pergi dengan perasaannya padahal dalam hati berharap

Jangan merindu

Bisa saja aku berbohong tentang hati, Tapi hatiku tak bisa melakukannya. Banyak kata tak terucap, Ribuan rindu tak tersampaikan. Berjuta tanya di hati, Tentang apa aku bagimu saat ini. Aku ingin jawabannya hanya teman, Aku ingin aku bukan siapa-siapa, Bagi siapapun. Aku tidak mau membebani orang Dengan rindu dan menunggu. Tapi bukankah aku pernah bilang Kalau aku berharap jadi seseorang bagimu? Ya, tapi kenyataan tidak semudah itu. Masih banyak yang harus aku lakukan Sebelum melangkah lebih lanjut. Masih banyak yang harus kamu lakukan Sebelum melangkah lebih lanjut. Maafkan kalau aku egois dan memintamu Agar kamu tidak berharap padaku. Terimakasih...