Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Menyambut Bulan yang Suci

(Artikel dari muslim.or.id) Imam Abu Bakr Az Zur’i rahimahullah memaparkan dua perkara yang wajib kita waspadai. Salah satunya adalah اَلتَّهَاوُنُ بِالْأَمْرِ إِذَا حَضَرَ وَقْتُهُ, yaitu kewajiban telah datang tetapi kita tidak siap untuk menjalankannya Wahai kaum muslimin, hendaknya kita mengetahui bahwa salah satu nikmat yang banyak disyukuri meski oleh seorang yang lalai adalah nikmat ditundanya ajal dan sampainya kita di bulan Ramadhan. Tentunya jika diri ini menyadari tingginya tumpukan dosa yang menggunung, maka pastilah kita sangat berharap untuk dapat menjumpai bulan Ramadhan dan mereguk berbagai manfaat di dalamnya. Bersyukurlah atas nikmat ini. Betapa Allah  ta’ala  senantiasa melihat kemaksiatan kita sepanjang tahun, tetapi Dia menutupi aib kita, memaafkan dan menunda kematian kita sampai bisa berjumpa kembali dengan Ramadhan. Ketidaksiapan yang Berbuah Pahit Imam Abu Bakr Az Zur’i  rahimahullah  memaparkan dua perkara yang wajib kita waspadai. Salah satunya ad

Laki-laki Biasa

“I can't promise you a perfect relationship without arguments over our differences and trust issues. However, I can promise you that as long as you're trying, I'm staying” ―  Dreamer Quotes di atas menginspirasi saya untuk membahas hal ini. Peka bahwa nanti pun saya akan membutuhkan seorang pendamping, Seseorang yang menemani dan melewati semuanya bersama. Masih lama juga sepertinya, tapi saya yakin bahwa bertemunya saya dengan quotes itu bukan hanya sebuah kebetulan. Namun juga peringatan kalau harus ada persiapan jangka panjang untuk itu semua. Seperti yang dikatakan oleh dosen saya, "Mahasiswa laki-laki semester 1-4 itu jangan dulu pacaran, Listing aja dulu (ngelist), lihat siapa saja yang kira2 bisa jadi calon pendamping hidupmu nanti. Nah tar di tingkat 3 (semester 5) baru mulai pendekatan." Haha Dan beliau selalu menambahkan: "Kalau bingung pilih karena banyak pilihan, jangan heran, di kampus ini memang isinya orang2 terbaik dari

Bukan Penggemar Katak

Sore itu saya menyadari sesuatu yang aneh, saya tidak tau harus seperti apa saya mesti bertindak. Saya merasa jadi orang terbodoh se-bonasel. Yes, I hate myself more than anything else. Sebabnya karena saya masih naif terhadap perasaan. Dan Tuhan telah merencanakan sesuatu yang tidak pernah sedikitpun saya sangka, karena saya tahu tidak ada yang namanya kebetulan. Yap, semua terjadi dengan alasan tertentu, dan saya yakin kali ini adalah untuk memperbaiki suatu kesalahan saya... Tak terhitung berapa kali saya memaksa diri untuk berubah, menjadi orang yang lebih dewasa dan bertanggungjawab, menjadi orang yang lebih bisa diandalkan. menjadi orang yang lebih bisa jaga perasaan. I wish this is the last time i convince myself to change, Wake up boy, this is your time to rise...