Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Jadi, kapan?

"Kamu kapan nikah?" Pertanyaan klasik yang mulai terdengar kembali terlebih ketika sekarang sudah dekat waktu pengangkatan PNS dan lumayan banyak teman yang sudah mantap ke arah sana. Terbayang juga keluarga di rumah yang bakal tanya itu dan bahkan sudah bisa ditebak juga siapa saja paman bibi yang bakal bertanya perihal itu haha Here we go again! ================================================ Jadi... kapan ya? Saya tentu belum punya jawaban yang pasti dan dari keadaannya saya rasa tidak di waktu dekat ini ketika saya bilang 'tidak dalam waktu dekat' saya memperkirakan mungkin lebih dari 2-3 tahun dari sekarang. Kenapa se lama itu? Pernikahan itu ibadah seumur hidup kan dan saya sadar sepenuhnya saya belum siap apapun untuk itu saya paling takut kalau ngelakuin sesuatu tanpa persiapan matang Lha temen yang satu angkatanmu aja udah ada kok yang nikah! Masa kamu belum siap?! Level persiapan orang kan emang berbeda dan persiapan itu juga bukan hanya harta tapi juga aga

Fragmen 5: Sapa

Satu hal yang saya rasa menghilang dari keseharian saya menjadi mahasiswa adalah sapaan. Saya sangat suka saat ketika saya berjalan mencari makan di malam hari lalu bertemu dengan teman kampus. Tidak hanya malam hari sebenernya, ketika jalan di lorong kampus ataupun saat berdiri mengantri lift saya senang sekali menyapa mereka yang saya kenal. Obrolan singkatnya pun sangat berbeda di tiap orang. Dama dan teman-teman mabar mobile legends lainnya misalnya, pasti saya sapa sambil menanyakan kapan lagi ada rencana mabar, atau kapan mau ikutan turnamen mobile legends selanjutnya, atau sekedar mereviu performa bermain tim kami kemarin malam. Dama yang selalu berperingai ramah memang sangat nyaman untuk diajak bicara apapun itu.   Alex dan eja sudah saya anggap sebagai senpai dalam kehidupan saya sehingga dimanapun kami bertemu pasti saya selalu panggil senpai, entah kenapa ya sejak di kelas 2E dulu terbawa terus sampai sekarang, seru aja wkwk siapa tau mereka jadi kepala instansi nanti kan t

Setapak Baru

  Ketika tiba masanya dewasa kelak Aku harap aku bisa lebih cepat adaptasi Menjadi orang yang lebih toleran Dan bisa melakukan banyak hal Hingga akhirnya menjadi orang Yang bisa diandalkan siapapun. Masih itu harapku Hanya saja rasanya ada yang kurang Sepotong puzzle yang tidak tahu Entah dari sananya tidak ada Atau tadinya ada tapi menghilang. Keluarga di rumah yang ku lihat Sudah bisa bahagia sendiri tanpa hadirku Teman-teman yang juga terus main Meski tanpa adanya aku Dunia seakan tidak berubah untuk mereka Dunia mereka tidak berbeda sedikitpun Meski kehilangan aku disana Meski bagi duniaku kehilangan mereka Merubah segalanya. Ku bilang pada diri untuk tetap teguh Berjalan terus meski sulit dijalani Berkarya meski tak ada yang menikmati Memperbaiki diri meski tidak ada Yang akan peduli. Justru malah diri sendiri Yang mesti apresiasi itu semua. Cobalah bahagia tanpa harus ada Kehadiran orang lain. Walaupun ku tahu aku butuh Seseorang yang bisa meyakinkanku Bahwa besok akan baik-baik