Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Patah hati tidak akan benar-benar pergi

Patah hati tidak akan benar-benar pergi. Lama-kelamaan kamu akan berhenti menangisinya dan berangsur untuk berhenti menyalahkan diri sendiri. Kamu yang selalu bertanya kepada diri sendiri: "Mengapa saya tidak cukup baik buat dia?" Dan semua waktu yang terbuang karena kebanyakan menerung sendiri mengingat percakapan kalian yang terakhir kali, itu semua juga akan berhenti dengan sendirinya. Tetapi, semua itu tidak akan mudah. Kamu akan tetap bangun tidur di pagi hari dan akan tetap ingat si dia selama beberapa minggu. Dan hanya itu pula yang akan selalu kamu pikirkan sebelum kamu tidur di malam hari. Patah hati itu sama seperti mencintai, kamu memikirkan si dia terus-menerus. Bedanya, kali ini rasanya sakit. Iya, mungkin ada momen dimana kamu bisa lari dari semua bisikan hati ini dan melupakan dia sejenak, seperti kalau sedang mengerjakan skripsi, sedang makan makanan favoritmu, atau kalau sedang mendengarkan lagu kesukaanmu... Tapi pasti satu lag

Esok hari akan selalu tiba, meskipun kamu belum siap

You know, that narrow path uphill... Felt oh so far away. I’m sure you’d say there’s not much difference, But who knows once we become adults… Knowing that we will probably never meet again, I’m searching for a lifetime’s worth of words. It’s so strange- I didn’t think my vocabulary, Was really this lacking… By tomorrow, everyone will be gone… and the morning will come, When we learn of a trembling quite different than that of loneliness; On a simply precious day of parting. But don’t look back – we’ve gotta go! Even if we can’t say, “See you again someday…” I still remember that secret password, And the pure red sunsets that only exist after school. Saying goodbye doesn’t quite fit us, Even if our fate remains derailed far into the future. We’ve managed to share this time together, at least in the beginning, So even if everything were to disappear… that one bond will never come undone... Hopefully...

Pentingnya Aspek Ruhiyah

Dalam diri manusia, terdapat tiga komponen yang saling mendukung satu sama lain adan tidak bisa dipisahkan. Ketiga komponen tersebut adalah jasad, akal dan ruh.  Jasad harus ditempa, dilatih, diberi makanan yang halal dan  thoyyib , agar tetap sehat; sehingga kita bisa melakukan setiap perbuatan yg diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Akal harus dijaga, diberi makanan, dibina, dan dilatih agar kita dapat berpikir dengan jernih; dapat membedakan mana yang haq dan mana yang bathil; dan juga dapat mengalami peningkatan ilmu dan wawasan. Begitu pula halnya dengan ruh. Ruh kita membutuhkan nutrisi yang sehat agar ruhiyah (spiritual) kita tetap mantap; selalu mendorong pada hal-hal yang bernuansa akhirat. Kekuatan ruhiyah memegang peranan penting dalam menyelamatkan seorang muslim dari jeratan dan tipu daya syaitan.  Kekuatan ruhiyah yangg didasarkan pada kekuatan keimanan, keikhlasan, kesabaran, dan sikap optimis adalah bekal utama seorang muslim dalam menghadapi musibah, ujian