Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Insecurities - Krisis Identitas

Ada pepatah yang mengatakan bahwa tak ada manusia yang sempurna, kesempurnaan semu yang dirasakan bisa seketika berubah menjadi pesimisme sejati. Mungkin karena ada yang lebih baik, lebih pintar, lebih jago dalam suatu hal, seseorang bisa merasa bahwa identitasnya telah dicuri orang. dan itu terbukti di diri saya. Ada banyak hal yang saya mulai sadari sekarang, salah satunya adalah betapa "bukan siapa-siapa"-nya saya ini. bertemu teman baru, mengenal pribadi baru, dan juga menemukan keretakan baru di diri sendiri. Sampai saat ini belum ada karakter unik dari diri saya yang bisa saya tunjukkan. Pintar? banyak yang lebih pintar. Keren? banyak yang lebih kece. Tajir? nope. Atletis? saya agak alergi olahraga karena sedari kecil tidak diajak teman di kampung. Makanya tidak seperti laki-laki pada umumnya yang suka futsal, saya tidak suka itu karena memang tidak pernah bisa meski sering diajak. Religius? saya berusaha keras mengejar ketertin

STIS - Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Story

Dua tahun terakhir ini adalah tahun-tahun terindah di masa muda saya, bertemu orang baru, dapat sahabat baru dan pengalaman baru. STIS tidak hanya mempertemukan saya dengan orang2 dari seluruh penjuru indonesia, tapi juga orang2 gokil dari seluruh penjuru indonesia. Yang membuat naluri gokil saya keluar lagi (setelah jaim satu semester). 28 - PBO Keluarga pertama saya di STIS, Disatukan di satu kelompok MP2K (ospeknya STIS) bergelut menyesuaikan diri dengan suasana kampus, langkah awal saya disini. Terimakasih PBO 28! 1 Hedoners 57 - Tingkat Satu Keluarga yang gak kalah ancurnya, bukan orang2 yang over ambis, santai tapi serius dan kadang kelewat santai. Melewati tahun pertama belajar di STIS dengan mantap. Kami juga berhasil lulus ke tingkat dua tanpa satupun anggota yang drop-out Terimakasih Hedoners!! 2 Exceed 57 - Tingkat Dua Awalnya belum move on dari hedoners dan enggan akrab sama exceeders, Lama kelamaan ya kepancing juga jiwa

Orang lain tak peduli

Hari terbaik menurut saya adalah hari disaat kita sadar tidak ada yang peduli kepada kita. Saya sudah alami, kesadaran yang datang kepada saya yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk tidak lagi menggunakan media sosial line, fb, instagram, twitter dan ask.fm meskipun akunnya tidak saya hapus (kecuali ask.fm) Saya gak 'sok' anti sosial karena saya tahu sahabat dan keluarga saya tidak begitu sering menggunakan itu, paling banter pake wa atau bbm doang. Saya tidak cari perhatian ._. Justru saya menghindari perhatian... dengan berhenti mengumbar kehidupan saya di medsos2 itu. Saya ingin berubah aja Setiap saya buka media2 sosial diatas saya selalu diingatkan oleh betapa kurang hitsnya saya, betapa kurang keren dan kurang terkenalnya saya sehingga saya selalu sedih ( canda wkwk). Ralat: banyak hal yang ingin saya hindari, mulai dari takut berlebihan, takut ketergantungan hingga takut cepat habis kuota (yang ini true story) Tapi alasan utamanya saya taku