Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Setiap Orang Istimewa

Pernahkah kamu menemukan adanya kemiripan antara orang yang baru kamu kenal dengan seseorang yang kamu tahu? Kalau iya, berarti kita sama. Dan hal itulah yang membuat saya pernah mengambil tindakan salah, Melihat orang lain di diri seseorang adalah hal yang wajar, Karena bisa saja ada sedikit hal yang mirip dari kedua orang itu, Yang jadi masalah adalah bagaimana kita menyikapinya. Semua orang tentu ingin dihargai dan dianggap ada, Mengenal seseorang sebagai orang lain itu suatu tindakan yang tidak menghargai keberadaan. Selalu bilang “Kamu mirip sama temanku blabla” Itu sebenarnya menyakiti perasaan. Karena pada dasarnya mereka dua orang yang unik. Dan yang lebih parah jika kita suka kepada seseorang cuma karena Dia punya kemiripan dengan seseorang di masa lalu kita. Itu bukan perasaan yang tulus, karena tidak dimaksudkan untuknya tapi orang lain. Menurut saya tindakan yang tepat adalah menyadari dan menerima mereka apa adanya Bukan seb

Yang Terpenting

Sejenak aku lupa bahwa dunia kita sekarang hanyalah dunia yang sementara Aku mulai lalai, melanggar aturan dan malas menjalankan perintah-Nya Sejenak aku merasakan itu, disitu pula rasanya hidup ini hambar. Hingga aku mengalami mimpi yang sangat menyayat perasaan. Di mimpi itu anggota keluargaku meninggal, Semuanya terasa nyata, aku menangis di dalam mimpi, Sampai saat terbangun pun aku masih menangiskannya. Memang sih itu hanya mimpi, tapi karena keadaanku yang sedang lalai, Mimpi semacam ini selalu menampar hati. Lalu muncul pertanyaan pada diri sendiri: Bagaimana jika kejadian itu sebenarnya nyata dan bukan mimpi? Aku yang sedang merugi jelas akan sangat menyesal, Apalagi karena aku jarang pulang dan jarang bertemu keluarga. Semua hanya akan terbalut dengan penyesalan jika semua itu nyata. Dan bukan hanya masalah bahwa itu kenyataan atau hanya mimpi saja, Karena kematian adalah sesuatu yang pasti datang kepada semua orang, Ini lebih ke m

Kelas Pertama di STIS

Dulu saat saya masih bingung kenapa saya masuk statistik, Mereka selalu ada untuk saya dan selalu menemani saya, Dari segala perbedaan yang ada dan semua kesulitan kuliah, Mereka selalu ada. Sekarang saya sudah duduk di tingkat 4 Dan setiap tahun masih rutin kami melakukan kegiatan silaturahim sambil buka bersama Memang banyak sih acara buka bersama yang mesti dihadiri saat ramadhan Tapi kelas ini adalah yang terwajib buat saya. Kesan pertama kuliah bersama kelas 1h adalah campur aduk, Karena baru pertama kali saya bertemu teman-teman dari berbagai daerah, Berbagai suku dan berbagai agama dalam hanya satu kelas saja. Diversitas yang saya rasakan waktu SMA tidak ada apa-apanya dibandingkan di 1h. Pertama kali saya menghadapi dosen2 dan mata kuliah yang sulit bersama mereka. Dan juga pertama kalinya saya bisa melupakan masalah-masalah pribadi Termasuk konflik batin karena sebenarnya dipaksa masuk sini. Pesan untuk kelas 1h adalah jangan sampai

Mimpi yang Sempurna?

Ada perkataan yang bilang kalau di atas langit masih ada langit, Kalau gitu tidak akan pernah ada langit tertinggi yang bisa diraih karena pasti ada yang lebih tinggi dari itu. Ada perkataan yang bilang untuk menggantungkan mimpi setinggi-tingginya Tapi seberapa tinggi? Dan seberapa bagus harusnya sebuah mimpi agar ia pantas dikatakan sebagai sebuah mimpi? Saya punya mimpi Tentang kehidupan manusia yang ideal dimana semua peraturan ditaati, semua etika dijaga dan semua syariat dijalankan Tapi dunia se-ideal itu mungkin tidak pantas untuk disebut dunia nyata. Karena kenyataannya kebaikan dan keburukan ada pada dua sisi koin yang sama Tidak dapat dipisahkan dan saling melengkapi Lagipula tidak semua orang peduli dengan keteraturan di dunia ini Dan apa ada efeknya jika cuma kita yang menerapkannya? Banyak orang menerapkan bahwa pacaran itu tidak boleh Tapi banyak juga orang yang menutup kuping, pura-pura tidak tahu dan tetap melakukannya, Ba

Dilema Mesin Waktu

4 tahun adalah waktu yang cukup lama untuk berubah Cukup untuk merubah hampir semua aspek diri saya. Namun ada suatu hal yang belum pernah berubah, yaitu masa lalu saya. Dulu saya pernah bertanya apakah saya akan mengenang masa lalu Jika kenyataannya masa lalu yang saya lewati tidak begitu indah. Jawabnya tetap iya. Memang banyak sekali yang berubah, tapi masa lalu kita kan tidak bisa diubah, Saat kamu melakukan suatu kesalahan, memang benar kamu bisa memperbaikinya, Tapi kamu tidak bisa mengubah fakta bahwa kamu telah melakukan hal yang salah. Masa lalu bagi saya adalah topik yang tidak ringan, bukan karena terlalu banyaknya hal berharga untuk dikenang dan sulit ditinggalkan, Tapi karena banyak kesalahan yang harus saya perbaiki dan itu tidak mudah, Ditambah dengan cap yang diterima karena kesalahan yang pernah dilakukan. Seberapa besarnya usaha yang kamu lakukan tetap saja kamu akan diragukan, Apalagi jika kesalahannya melibatkan masalah perasaan.