Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Be What I Wanna Be

Menurut saya, punya mimpi itu penting, punya sosok diri kita di masa depan yang selalu kita kejar walaupun cuma khayalan kita adalah sebuah keharusan. Setiap orang mesti berkhayal dirinya menjadi mapan, membayangkan tingkat paling sukses dirinya di masa depan  tidak peduli se menggelikan dan se jauh apa gambaran itu dari diri kita tetapi itulah salah satu yang bisa membuat kita rela bangkit kembali dalam berjuang. ~Statistisi~ Semenjak cabang-cabang takdir masa depan yang lain terputus dari saya dan mengerucut menjadi profesi statistisi, jujur saya jadi lebih fokus. Ternyata indahnya bersyukur bukan hanya sebatas mendapat yang kita syukuri, tapi juga mendapatkan apa yang kita tidak sangka-sangka dari Yang Maha Kuasa. Saya yang sekarang adalah saya yang terlahir karena semua pilihan-pilihan hidup yang pernah saya putuskan. Mungkin ceritanya akan beda jika saya memutuskan masuk pesantren dulu, Mungkin kisahnya takkan sama saat saya putuskan

Siapa yang bertanya...

Post ini tentang satu pertanyaan yang diajukan ke ask.fm saya beberapa hari lalu... Pertanyaannya saya agak lupa detailnya, tapi intinya bertanya tentang: 'apakah saya pernah iri dengan saudara saya?' Maaf saya respon disini karena akunnya sudah saya tutup. dan saya memang tidak akan jawab, ini cuma respon saya terhadap pertanyaan seperti ini... Pertama, saya merasa pertanyaan dengan topik ini sangat mengganggu, tepatnya mengganggu privasi saya sebagai orang yang memang pernah punya konflik di topik ini. Terlepas dari ya atau tidaknya saya masih punya rasa iri, saya rasa lebih baik itu jadi masalah saya sendiri. Kedua, apa untungnya menanyakan pertanyaan seperti ini...? menurut saya kalau saya penanya tsb ya tidak ada sama sekali untungnya buat saya, yang ada malah jadi mengungkit masalah yang sudah lalu yakan? Mohon maaf... saya berusaha buat ga pernah bahas topik "iri", "saudara" dan yang berkaitan... terimakasih pengertiannya...

Bintang yang Saya Kejar

Saya Beberapa Tahun Mendatang Sejatinya segala yang dihadapan kita mesti kita rencanakan sebaik mungkin, Ya setidaknya kalau kita harus sudah punya gambaran kita akan seperti apa Dan apa saja hal yang menjadi fokus kita pada tahun tersebut... Setelah beberapa kali melihat kebelakang dan masih saja belum menemukan perbedaan signifikan, Rasanya boleh mengatakan kalau saya belum juga dewasa. 20 tahun dan belum dewasa, apa yang sebenarnya salah dengan saya pun saya tidak tahu. Maka salah satu tujuan berkelanjutan saya adalah untuk menjadi lebih dewasa, Lebih dapat diandalkan siapapun dan bisa lebih percaya diri serta tidak pernah mengeluh lagi, Terutama membandingkan diri sendiri dengan oranglain yang jelas-jelas sudah berbeda. “Tidak merencanakan apapun sama saja dengan merencanakan kegagalan” -Mrs. Ika Yuni Meski masih tidak tahu bagaimana kedepannya, Tapi saya berhasil merangkai beberapa hal yang ingin saya capai Dan di posisi apa saya pada tahun

reason

Banyak yang bisa saya ungkapkan sekarang, Terutama ketika bercermin dan masih saja menemukan diri saya dari tiga tahun yang lalu... Sepertinya memang sudah seharusnya sejak dulu saya ceritakan ini... Saya hanya mau minta maaf jika pernah merasa kecewa dan kesal terhadap saya, Baik dari masa lalu maupun dari yang sekarang-sekarang, Semua berawal karena saya dan semua itu berakhir karena saya, Lebih tepatnya karena kebodohan saya. Ceritanya... Semenjak kekecewaan saya pertama kali dulu (SMP), Saya memang berubah, lebih menghindar dari keinginan untuk memiliki seseorang, Dengan kata lain sejak itulah saya tidak mau lagi pacaran, Mungkin hanya sekedar berteman saja dengan siapapun... Sudah dari sana saya tidak berani untuk memberikan harapan kepada siapapun, Namun, salah saya adalah karena saya mungkin terlalu akrab dalam berteman, Kesalahpahaman juga terjadi karena menganggap bahwa itu  adalah bentuk harapan yang saya berikan. Padahal bukan...

Berjuang sendiri

Tugas pejuang adalah untuk berjuang, entah apapun yang ia perjuangkan, Selama masih ada yang mesti diperjuangkan, Maka ia wajib tegar berjuang demi memperjuangkan perjuangan itu sendiri. Pejuang sudah semestinya anti mengeluh, Tetap semangat disaat tidak ada orang yang tahu seberapa pedih perjuangan yang ia jejaki. Rasa yang paling pahit bagi seorang pejuang adalah ketika perjuangannya tak dihargai, Padahal perjuangan itu ditujukan hanya untuknya... Segala yang dimiliki dipertaruhkan hanya demi dia seorang... Dulu kala, konon cinta akan menemukan jalannya sendiri lewat perjuangan, Konon katanya cinta bisa datang lewat kebiasaan, Mereka bilang cinta bisa saja tumbuh dari sering bertemu dan terbiasanya bersua... Kenyataan tak seindah teori manis itu... Masih ada saja pejuang bodoh yang percaya hal begitu, Berkata pada dunia bahwa ia ikhlas saat cintanya ditolak mentah-mentah, Padahal dalam hati Ia teriak tak rela seumur hidupnya... Hahaha. Ia