Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Sajak Bumi

Bintang yang meredup

Wahai bintang... Maaf bila aku memaksamu turun ke bumi, Hanya untuk bertemu denganku, Memberikan senyumanmu... Bintang... Aku ingin tahu apa yang terjadi padamu... Senyummu tak lagi secerah yang ku ingat... Dan suasana malam membuatnya semakin buruk. Dua, tiga, empat... Beberapa kali aku bertemu denganmu, Rasanya aneh, Lebih aneh dari aneh yang biasanya. Senyummu tak lagi menghiasi wajah indahmu... Kamu menjadi pendiam, Hanya itu yang aku tahu... Hingga aku sadar didepan oranglain kamu begitu riang... Dan aku mulai bertanya apa yang salah pada diriku. Bulan berganti, Musim bertukar... Aku ingin sekali bersimpati, Tapi diantara kita tak ada lagi getar, Getar yang biasa memaksaku jauh karena sinarmu yang menyilaukan... Sudah sejak kapan relasi kita kacau akupun tidak tahu... Tapi sudahlah akhiri saja ini semua... Rasa itu sudah tidak ada. Aku bersalah atas ini. Wahai bintang... Aku memang tidak pernah memaksamu tinggal di...

Hoshi - Cahaya langit malam

Wahai bintang Kau indah... Cahayamu terang... Kadang berlomba dengan sesamamu, Dan tetap kau juaranya. . . Kau pelukis langit malam... Kau tebarkan semua keelokan disana... Agar orang tidak salah jalan pulang, Dengan rasi bintang yang benderang. . . Bagian terbaik menjadi aku, Adalah aku bisa memandangimu, Sepanjang malam kalau aku mau. Tanpa kau sedikitpun menyadari itu... . . Katakan padaku bintang... Bagaimana kau bisa berikan senyum tulus, Bahkan kepada orang yang tidak kau kenali?... Siapa yang membayarmu untuk itu?... Aku bertanya, Tapi Kau tak pernah mendengarku... Kau tak pernah menjawabku... . . . Wahai bintang Kau adalah sesuatu yang jauh, Amat jauh diatas sana... Terangmu selalu tak menghangatkan... Tapi cukup untuk menerangi jiwa yang kesepian... Senyum yang kau berikan itu... Aku tahu bukan hanya aku yang mendapatkannya... Tapi aku m...

Kouzui - Masalah yang menggenang

Pernahkah kamu berpikir betapa sulitnya  menyadari bahwa hidup ini hanya sekali?  Lalu, dari tak ada habisnya masalah yang kita hadapi dalam hidup,  adakah yang paling menjengkelkan bagi mu? Lengkap bukan?  Kita cuma sekali hidup dan ditantang  oleh masalah yang tak ada habisnya.  Tapi, point nya bukanlah seberapa besar masalah,  melainkan bagaimana respon kita terhadap  that neverending problem . Takdir misalnya,  adalah permasalahan yang bagi sebagian orang sangatlah menjengkelkan.  Tentu saja, lahir di keluarga kaya dan lahir di keluarga miskin  hanya bisa disamakan level bahagianya dengan bersyukur.  Selalu mengingat bahwa yang kita miliki hanyalah titipan semata.  Contoh lainnya, cukup menjengkelkan kan kalau ada orang terlahir  dengan penampilan bawaan yang sempurna untuk ukuran manusia,  dan atau memiliki bakat dari lahir yang menunjang karir dan kehidupannya.  we can't chang...

Kumo - Ke(tidak)jelasan Hati

Sepandangan mata dan juga iringan waktu,  pasti akan ada yang hilang, dan akan ada pula hal baru yang muncul. Hilangnya sesuatu itu bukan semata hanya karena tergerus perubahan zaman, namun juga karena nilai yang tak lagi dianggap berharga,  lalu mengecil, dan lenyap. Dalam sudut lain, akan muncul hal baru  yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya. Dan lagi-lagi, zaman bukanlah satu-satunya untuk disalahkan. Karena secara tidak sadar, pribadi kita mulai berubah, Arah berpikir dan cara pandang kita terhadap sesuatu juga berkembang, Baik ke arah positif maupun negatif.  Singkatnya,  berubah ke arah yang lebih intens dari biasanya,  dan lebih spesifik lagi. Pemikiran ku tentang perasaan juga mulai berubah, Bahkan sangat bertentangan dengan cara berpikirku di masa lalu. Menurutku, anggapan bahwa "suatu hal akan selalu menjadi yang terbaik" dan mindset orang yang menyangkal paham tentang  "Masih ada langit d...

Yama - Hidup di antara keraguan

It’s been four years Sudah empat tahun yang berlalu diantara kita, Entah telah berapa ratus kilometer ditempuh untuk saling menjauh, membenci,  dan melupakan satu sama lain. “Kamu adalah satu-satunya yang berbeda, bintang yang bersinar paling terang diantara debu kosmik luar angkasa” Kita sama-sama percaya semanis apapun kalimat yang dibuat akan selalu terkikis  dan tereduksi oleh ruang dan waktu. Seiring terjadinya pertemuan kita dengan orang lain yang menurut kita lebih baik, Bintang yang lebih bersinar dibanding bintang sebelumnya. Karena mungkin kita hanya baru menjelajahi galaksi bimasakti,  lebih banyak yang kita tidak tahu. Benci bukanlah alasan bagi kita untuk berpaling arah saat dipertemukan Justru saat salah satu diantara kita berpalinglah akan timbul tanya, Tanya yang akan terus tumbuh menjadi curgia, Dan curiga yang berkembang jadi benci. Masalah utama semua orang bukanlah benci, Terkadang orang-orang hanya pedul...

Sora - Ada tapi tak ada

Awan yang tertelan langit Siang hari sejatinya menjadi waktu yang hampa Sepi dari suara orang bekerja Sepi dari klakson kendaraan lalu lalang Sepi dari ocehan ibu-ibu rumpi Hanya serangga yang sepatutnya terdengar Beriringan dengan tiupan angin yang lembut. Dalam hampa itu mungkin akan muncul tanya pada benak semua orang “mengapa tidak seperti itu sejak dulu?” Memang begitu keadaannya, begitulah kenyataan hidup Manusia selalu memiliki sifat tamak akan hal duniawi Selalu ingin memiliki segala hal di dunia tanpa peduli konsekuensi Tanpa peduli batasan yang sebenarnya tidak boleh sedikitpun diubah Tanpa kesadaran bahwa ini semua sudah ada pemiliknya, Sang Pencipta. Tidak terkecuali dengan perasaan Dan sering mereka juga bertanya “bisakah aku memiliki dia?” Pertanyaan yang sebenarnya tidak usah ditanyakan Pertanyaan yang betul-betul tidak boleh dipertanyakan Karena seyogyanya perasaan seseorang juga milik-Nya Yang Maha Membolak-balikkan Hati...

Arashi - Awal Konflik Batin

Siapa di dunia ini yang gak pernah merasakan gelisah dan kebencian?  Aku yakin tidak ada. Aku akan cerita tentang hal yang terjadi saat ini, di situasi dimana seharusnya aku tidak lagi jadi korban perasaan, kenyataan yang menggambarkan kebenaran tentang dirinya yang lain. Waktu memang berlalu, benar-benar sudah berjalan jauh  dari masa saat aku dan dia bersama dulu, (oke mungkin terlalu lebay), di sini, di situasi saat ini yang aku rasa, jarak dan waktu semakin saja giat menjadikan aku tumbal perasaan. Orang yang baru terjun dalam dunia kampus, itu aku, kita. Semua orang berfikir bisa cari yang baru, cari sumber motivasi baru yang bisa dijadikan penyemangat (katanya). Tapi itu cuma teori. Jangankan cari sumber motivasi, cari sumber materi saja sudah begitu sulit. Tapi tetap saja kebanyakan orang setuju kalau lama-kelamaan kebencian akan hilang ditelan jarak dan waktu tadi, hingga lenyap. (tumbal perasaan) Karena aku khawatir yang hilang bukanlah g...