Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Ukuran Siap Nikah (Arif Rahman Lubis)

Agustus lalu saya mengikuti kelas pra-nikah online yang narasumbernya adalah kang Arif Rahman Lubis. Diskusinya seru, tentang apa ukuran kesiapan, gimana cara mencapai ukuran kesiapan itu, dan bagaimana cara mengatasi Quarter Life Crisis Berikut adalah beberapa hal yang saya pelajari dan juga diskusi menarik dari kelas online itu: ============================================= Siap Nikah Ukurannya Apa? ============================================= Manusia memiliki fitrah, salah satunya ketika masuk usia baligh, kita akan menyukai lawan jenis kita. Rasulullah SAW bersabda: “Aku tidak mengetahui solusi bagi dua hati yang saling mencintai selain pernikahan”. Rasulullah SAW juga memerintahkan para pemuda yang mampu (Ba’ah) agar menikah. Apa makna Ba’ah dalam konteks ini? Yang pertama, sudah baligh Yang kedua, sudah sanggup menanggung nafkah dan beban dalam pernikahan Ada hal lain seperti visi dalam pernikahan yang perlu ditegaskan bahwa harus

Menjadi Lelaki Tegar (Harun Tsaqif)

(Kepada wanita):   "Kau mungkin memiliki hati yang penuh cinta. Tapi, kau perlu ingat, kau pun butuh limpahan cinta dari lelaki yang kelak menerima cintamu. Bagaimanapun, sepasang kekasih yang mengikat janji setia harus saling menyamakan langkah" -Harun Tsaqif ==================================================== LELAKI TEGAR Buku motivasi islami karya Harun Tsaqif yang ditujukan untuk kaum lelaki ini berisi banyak sekali pelajaran, nasihat, serta bagaimana menjadi seorang lelaki yang baik dilihat dari sudut pandang islam. Mulai dari pelajaran sebelum menikah hingga bagaimana menjadi suami yang baik. Berikut adalah beberapa poin pembelajaran yang saya kutip secara langsung maupun tidak langsung  d ari  buku tersebut: ======================================================== Lelaki dalam Islam ======================================================= 1. Kisah Uwais Al-Qarni - Pasti familiar dengan kisah seorang ana

Menyelam Sambil Tenggelam

Pengalaman magang setiap orang memang akan berbeda tergantung dimana ia ditugaskan, Tapi ilmu yang didapatkan: kedisiplinan, kepatuhan terhadap aturan, kegigihan dan skill teknis, bisa didapatkan di seksi dan subdit manapun. Selain itu kita dapat menggali saran, wejangan, nasihat dan juga pengalaman rekan kerja senior disaat kita magang, entah itu pengalaman hidup mereka, tips bertahan hidup di daerah, trik dunia kerja, apapun itu. Selama kurang lebih sebulan saya magang, berikut adalah beberapa kalimat yang saya kutip dari beliau-beliau senior di tempat magang saya =============================================================== Pak Amos: Kita mesti memahami filosofi segala sesuatu yang kita kerjakan agar paham, karena paham itu lebih baik daripada hafal dan bisa kita ingat selalu Pak Tri: Ilmu 3 AH yang kita mesti bawa sebagai tujuan hidup kita pada saat penempatan nanti: -nikAH -kuliAH -pindAH -Menikah, jangan keasyikan bekerja hingga lupa untuk

Dunia Ini Tidak Tidak Adil

Kita pernah melewati banyak sekali tantangan dalam perjalanan hidup kita. Mungkin ujian nasional, seleksi CPNS, sidang skripsi atau bahkan donor darah pertama kalinya. Tentu saja semua itu akan kita pandang sebagai "puncak" tantangan pada masanya, besok ada wawancara kerja? itu akan kita jadikan tantangan "terdahsyat" yang pernah kita lewati padahal sebelumnya kita pernah sehari semalam ibadah khusyuk karena ujian nasional. Tak peduli kapan, dimana, tantangan akan selalu menemuimu dan segera kita jadikan tantangan di hidup kita. Karena itu, kita mesti sadar bahwa semua orang pun mengalami itu. Mungkin tidak semua tantangan itu dapat kita jalani dengan baik, dan itu tidak masalah. Akan ada saatnya kita kalah, itulah kehidupan dan sekali lagi itu tidak masalah. Yang terpenting adalah bagaimana sikap kita terhadap kegagalan itu. Cara terbaik menyikapinya tentu dengan belajar kesalahan yang kita lakukan. Kemudian jangan terlalu memedulikan apa yang

Dunia Memang Selalu Tidak Adil

Satu demi satu langkah dilalui Selama ini sabar dan terus bersabar Meski telapak kaki rasanya tak sanggup lagi Treknya tidak mudah, Tepat seperti yang semua orang bilang. Saya tidak terkejut. Jalan berliku Jalan naik turun Kerikil besar yang licin Kerikil kecil yang tajam Ada kalanya terpikir untuk berhenti, Duduk disamping pohon rindang itu Dan berharap bisa tertidur selamanya disitu Sepertinya enak ya... Tak perlu lagi menjalani semua ini, Tak perlu lagi memikirkan semua ini, Tak perlu lagi bertemu jalan berliku, Jalan naik turun, kerikil besar dan kerikil kecil. Tetapi apa boleh buat, Semuanya harus tetap dijalani Meskipun tidak mudah, meskipun tidak indah. Saya tetap memikirkan perasaan mereka Yang menunggu saya di puncak sana, jika memang ada. Mungkin mereka akan sedih (atau mungkin tidak?) Jika tahu saya tertidur selamanya di pohon itu. Jalan bercabang terlihat dihadapan saya, Satu jalan menuju puncak Satu jalan menuju tebing. Kamu tahu apa y