Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Sajak Kehidupan

Hati-Hati di Daerah Senen

Sore itu saya kembali ingat betapa berbahayanya ibukota ini lewat pengalaman menakutkan teman saya. Maka saya juga ingin mengingatkan semuanya melalui tulisan ini agar kalian bisa meminimalisir kesempatan untuk terjadi hal yang sama: "Copet, jambret, maling, dan sejenisnya ADA DISEKITAR KITA". Kali itu saya dan dua teman saya hendak pergi ke pasar proncol senen. Naik transjakarta dan berhenti di halte senen. Kami jalan dari halte senen ke arah stasiun senen, bergegas ke mesjid karena sudah sore dan kami belum solat ashar. Teman saya yang kesatu wudhu dengan tas dipunggungnya waktu saya lihat ada resleting tas dia yang terbuka dan segera saya tutup resletingnya agar tidak terjadi apa-apa. Baru setelah solat dia sadar hp nya hilang. Saya tanya dimana dia simpan dan ternyata di tempat yang resletingnya terbuka waktu wudhu itu. Ternyata resleting itu terbuka memang karena dicopet. Mungkin ada yang berpikir "ah cuma hape kok, bisa beli lagi...

STIS - Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Story

Dua tahun terakhir ini adalah tahun-tahun terindah di masa muda saya, bertemu orang baru, dapat sahabat baru dan pengalaman baru. STIS tidak hanya mempertemukan saya dengan orang2 dari seluruh penjuru indonesia, tapi juga orang2 gokil dari seluruh penjuru indonesia. Yang membuat naluri gokil saya keluar lagi (setelah jaim satu semester). 28 - PBO Keluarga pertama saya di STIS, Disatukan di satu kelompok MP2K (ospeknya STIS) bergelut menyesuaikan diri dengan suasana kampus, langkah awal saya disini. Terimakasih PBO 28! 1 Hedoners 57 - Tingkat Satu Keluarga yang gak kalah ancurnya, bukan orang2 yang over ambis, santai tapi serius dan kadang kelewat santai. Melewati tahun pertama belajar di STIS dengan mantap. Kami juga berhasil lulus ke tingkat dua tanpa satupun anggota yang drop-out Terimakasih Hedoners!! 2 Exceed 57 - Tingkat Dua Awalnya belum move on dari hedoners dan enggan akrab sama exceeders, Lama kelamaan ya kepancing juga jiwa...

Be What I Wanna Be

Menurut saya, punya mimpi itu penting, punya sosok diri kita di masa depan yang selalu kita kejar walaupun cuma khayalan kita adalah sebuah keharusan. Setiap orang mesti berkhayal dirinya menjadi mapan, membayangkan tingkat paling sukses dirinya di masa depan  tidak peduli se menggelikan dan se jauh apa gambaran itu dari diri kita tetapi itulah salah satu yang bisa membuat kita rela bangkit kembali dalam berjuang. ~Statistisi~ Semenjak cabang-cabang takdir masa depan yang lain terputus dari saya dan mengerucut menjadi profesi statistisi, jujur saya jadi lebih fokus. Ternyata indahnya bersyukur bukan hanya sebatas mendapat yang kita syukuri, tapi juga mendapatkan apa yang kita tidak sangka-sangka dari Yang Maha Kuasa. Saya yang sekarang adalah saya yang terlahir karena semua pilihan-pilihan hidup yang pernah saya putuskan. Mungkin ceritanya akan beda jika saya memutuskan masuk pesantren dulu, Mungkin kisahnya takkan sama saat saya putus...

reason

Banyak yang bisa saya ungkapkan sekarang, Terutama ketika bercermin dan masih saja menemukan diri saya dari tiga tahun yang lalu... Sepertinya memang sudah seharusnya sejak dulu saya ceritakan ini... Saya hanya mau minta maaf jika pernah merasa kecewa dan kesal terhadap saya, Baik dari masa lalu maupun dari yang sekarang-sekarang, Semua berawal karena saya dan semua itu berakhir karena saya, Lebih tepatnya karena kebodohan saya. Ceritanya... Semenjak kekecewaan saya pertama kali dulu (SMP), Saya memang berubah, lebih menghindar dari keinginan untuk memiliki seseorang, Dengan kata lain sejak itulah saya tidak mau lagi pacaran, Mungkin hanya sekedar berteman saja dengan siapapun... Sudah dari sana saya tidak berani untuk memberikan harapan kepada siapapun, Namun, salah saya adalah karena saya mungkin terlalu akrab dalam berteman, Kesalahpahaman juga terjadi karena menganggap bahwa itu  adalah bentuk harapan yang saya berikan. Padahal bukan.....

Bukan Penggemar Katak

Sore itu saya menyadari sesuatu yang aneh, saya tidak tau harus seperti apa saya mesti bertindak. Saya merasa jadi orang terbodoh se-bonasel. Yes, I hate myself more than anything else. Sebabnya karena saya masih naif terhadap perasaan. Dan Tuhan telah merencanakan sesuatu yang tidak pernah sedikitpun saya sangka, karena saya tahu tidak ada yang namanya kebetulan. Yap, semua terjadi dengan alasan tertentu, dan saya yakin kali ini adalah untuk memperbaiki suatu kesalahan saya... Tak terhitung berapa kali saya memaksa diri untuk berubah, menjadi orang yang lebih dewasa dan bertanggungjawab, menjadi orang yang lebih bisa diandalkan. menjadi orang yang lebih bisa jaga perasaan. I wish this is the last time i convince myself to change, Wake up boy, this is your time to rise...

Malam Berkabut

Hidup adalah hidup, Ia membedakan, juga menyatukan dimensi kenyataan dan dimensi khayalan secara simultan. Memberikan kita ilusi yang nyata tentang sesuatu yang sebenarnya fana. Kehilangan adalah perasaan tersulit untuk diatasi di hidup ini,  bahkan sulit untuk sekedar diungkapkan. Rasa takut akan kehilangan terkadang menyesatkan kita pada jalan buntu, yaitu pada berhentinya harapan dan hancurnya kepercayaan. Padahal semua itu cuma terjadi hanya di diri kita, konflik perasaan individu yang bahkan tidak satupun tahu selain diri sendiri dan Tuhan Yang Maha Tahu, iya, hanya konflik di batin kita sendiri saja, tapi efeknya membatin hingga ke ubun-ubun Awalnya cinta adalah rasa, rasa suka berawal dari kesamaan, merasa ada suatu kecocokan misterius yang akhirnya menyatukan dua insan dalam satu himpunan, entah sebagai sesama akademisi, sesama aktivis organisasi, atau bahkan sebagai sesama pemegang peran edukasi. kan ada pepatah jawa yang katanya: " Witing tr...

Berhenti Sejenak

Sudah berapa tahun sejak kita lahir ke dunia ini? Lalu berapa jam yang kita lalui seiring kita tumbuh dewasa sampai detik ini? Sampai detik dimana kamu membaca kalimat ini? 19 tahun? 20 tahun kah? Masalah dan tantangan yang kita lalui tentu tingkat kesulitannya akan berbeda dari saat kita memulai kehidupan, saya mau semua dari kita sadar bahwa tidak ada satupun orang yang tidak berarti, karena semua orang telah berhasil melalui semua masalah itu sampai sejauh ini, hampir dua dekade ini dan masih akan terus berjalan. Mungkin masih ada di antara kita yang merasa tak berguna, menjadi inferior bagi orang lain di sekitarnya, iya, saya juga merasakan seperti itu, apalagi ketika pertama kali saya masuk perkuliahan. Sedikit cerita, Perkuliahan adalah tempat pertama kalinya saya kenal dengan banyak teman baik, juga disinilah saya akhirnya kenal dengan istilah 'pencitraan'. Dan seketika itu dia menjadi sifat yang paling saya benci  seumur-um...

Sebatas Teman

Banyak yang berkata kalau hidup ini terlalu singkat untuk dilewati sendiri, Katanya, lebih baik menjalin hubungan daripada tidak, meskipun hubungan main-main, Hubungan tanpa ikatan yang jelas. Ada juga yang berkata hidup ini terlalu singkat untuk dipakai hanya untuk bersenang-senang, Sudah semestinya sebagai manusia kita peduli terhadap hal lain, Selain perasaan kita sendiri tentunya. Saya setuju keduanya, tetapi argumen yang pertama punya waktunya tersendiri untuk dilakukan, harusnya kita, selagi muda, memperbanyak pengembangan diri, agar kita bermanfaat untuk oranglain kelak. Jadi singkirkan kata "mencari pasangan" atau bahkan "menjalin hubungan". Itulah harapan saya terhadap diri saya dan terhadap dunia, agar semua dari kita tidak buru-buru untuk menentukan pendamping. tetapi dalam prakteknya, tidak banyak yang begitu. Masih banyak yang mengungkapkan perasaan mereka terhadap oranglain agar orang itu menjadi pasanga...

Bintang yang meredup

Wahai bintang... Maaf bila aku memaksamu turun ke bumi, Hanya untuk bertemu denganku, Memberikan senyumanmu... Bintang... Aku ingin tahu apa yang terjadi padamu... Senyummu tak lagi secerah yang ku ingat... Dan suasana malam membuatnya semakin buruk. Dua, tiga, empat... Beberapa kali aku bertemu denganmu, Rasanya aneh, Lebih aneh dari aneh yang biasanya. Senyummu tak lagi menghiasi wajah indahmu... Kamu menjadi pendiam, Hanya itu yang aku tahu... Hingga aku sadar didepan oranglain kamu begitu riang... Dan aku mulai bertanya apa yang salah pada diriku. Bulan berganti, Musim bertukar... Aku ingin sekali bersimpati, Tapi diantara kita tak ada lagi getar, Getar yang biasa memaksaku jauh karena sinarmu yang menyilaukan... Sudah sejak kapan relasi kita kacau akupun tidak tahu... Tapi sudahlah akhiri saja ini semua... Rasa itu sudah tidak ada. Aku bersalah atas ini. Wahai bintang... Aku memang tidak pernah memaksamu tinggal di...

Maaf Mengecewakan

Didalam semua kesibukan itu, saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Saya yakin kinerja saya saat ini adalah yang terburuk, Saya hanya bisa meminta maaf kepada semua pihak Karena saya bukan orang yang multitasking Jadi sayapun bingung harus kemana saya fokuskan energi saya Hingga energi itu hilang dengan sendirinya karena terlalu banyak kebingungan Alhasil semua yang saya pegang terlepas dari genggaman Saya bisa jamin pasti kalian kecewa Kesal, marah, gemes dan tentunya kepercayaan kalian kepada saya sudah hilang Tidak apa, saya paham dan itu memang konsekuensi saya sebagai orang bersalah Maafkan saya, saya berjanji akan menjadi orang yang lebih bisa bekerja keras lagi Karena saya tahu jika saya tidak berubah sekarang maka ketidakbisaan ini akan terus mengakar bahkan sampai ke jenjang dunia kerja. Saya hanya butuh waktu, saya tidak butuh perhatian. Saya ingin kalian mengerti penyebabnya, bukan rasa iba kalian yang saya minta. Dan tanpa di...

Penanya tanpa nama

Malam mulai dipenuhi bintang Dari timur, matahari berangsur menampakkan dirinya Masih saja jariku asyik berdansa diatas keyboard laptop Semua bagian tubuhku menjaga dari rasa lelap Seolah menyarankanku untuk menulis postingan ini.... Jadi, di tahun ini Selain banyak sekali target akademik dan organisasi yang aku buat Aku juga menuliskan agar aku bisa jadi orang yang lebih sosial Lebih mudah akrab dan baik dalam menjalin hubungan kekerabatan Apakah itu terlalu berlebihan ya? Masalahnya adalah Aku bahkan tidak bisa mewujudkannya sekarang Aku masih saja menjadi orang yang egois Akan diriku sendiri dan rasa takutku Mungkin karena aku tidak pernah terbuka sebelumnya (masih terasa perbedaan yang jomplang antara aku yang berkuliah di stis dan aku yang dulu pendiam di smansa) Dan entah kenapa dunia selalu memaksakan evolusi makhluknya Membuatku selalu terjun dari zona nyaman, bukan lagi bergerak, tapi benar...