Langsung ke konten utama

Sekarang dan Selamanya


Dear,

Aku bersedih. Bolehkah aku menceritakannya?

Kamu harus tahu, batinku tersiksa sejak saat itu
Karena orang yang mengambil posisi ku di hati mu saat ini
Tapi aku tidak menginginkan perselisihan,
apalagi hanya karena memperebutkan hati
Aku hanya ingin penjelasan mengenai apa yang terjadi

Kamu pasti bercanda jika berkata tidak menyadari perasaan ku waktu itu
Aku yakin orang itu juga hanya pura-pura tidak tahu tentang kita
Dan yang membuatku yakin untuk mendekatimu adalah
Karena kamu berkata tidak mungkin dengan orang itu lagi
Aku ingat seberapa parah sakit mu waktu itu selepas kamu berpisah dengan orang itu

Aku khawatirkan keadaan mu, sangat

Dan Ingatkah dulu aku juga menanyakan alasan kamu putus hubungan dengan orang itu?
Kamu tidak berkata apapun kan?
Seolah olah itu memang benar-benar bencana besar buatmu
Tiap kali aku bertanya, tak sekalipun kamu menjawab hal yang menyangkut masalah itu

Itu alasanku ingin pedulikan kamu

Tetapi aku tak ingin mengulangi kesalahan 
seperti orang yang menyakiti mu
Aku tidak menyatakan perasaan ku karena aku tak ingin kamu sakit lagi
Pacaran itu hanya akan membuatmu terkekang
Dan menjadi sahabatmu kala itu adalah momen yang tepat untuk membuktikan
Bahwa pacaran itu bukan segalanya

Aku ingin kita bisa terus bersahabat, 
menjaga perasaan agar tidak melewati batas
Persahabatan yang beranjak ke jenjang pernikahan suatu saat nanti
Saat aku sudah siap dan cukup mapan 
untuk menyatakan semuanya pada mu
Bukan sekarang ini saat aku masih menjadi remaja labil

Persahabatan kita hancur

Orang itu kembali menjadi dekat denganmu sekarang
Bagaimana bisa aku membantah itu 
jika kamu sendiri yang punya keputusan
Seketika itu aku tidak tahu harus bagaimana
Aku pikir kamu akan menolaknya, tapi malah sebaliknya

Itu awal dari semua hal buruk yang menimpa ku
Orang itu tidak ingin aku di sekitar mu, bahkan dia menyebut ku PHO
Pengganggu Hubungan Orang
Aku sangat keberatan dengan itu
Karena sebenarnya orang itu lah yang mengganggu hubungan kita kan?
Mengganggu persahabatan kita yang begitu indah

Aku terlalu takut untuk menyapa mu sekalipun
Aku takut di sebut pengganggu oleh orang itu lagi
Dan perlu kah aku mengkhawatirkan mu lagi?
Atau harus kah aku menjauh dan tidak pedulikan kamu lagi karena ada orang itu?

Dear, sesungguhnya aku tidak ingin ini berakhir begitu saja
Andai kamu tahu bagaimana rasanya, pasti kamu akan meninggalkan orang itu untuk diriku

Terserah pada mu saja
Dekat dengan orang itu atau menjadi sahabat ku
Hanya satu yang bisa kamu pilih diantara itu
Aku akan selalu menunggu jawab mu



Regardles.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

unfortunate circumstances

I noticed something different about myself, I no longer care about my appearance, I no longer care about people's feelings, Hell I no longer care about other people in general I have burned bridges and become this bitter person that lost the ability to empathize with others. Ada hal yang terjadi ketika kita berada dalam sebuah situasi terlalu lama, kita beradaptasi dengan sekitar kita dan lama kelamaan itu menjadi bagian dari diri kita. Saya tidak pernah membayangkan akan ada di posisi seperti ini begini lamanya. Semua hal di dunia ini jelas terlihat seperti sudah terencana dan terorganisir untuk membuat hidup saya sehambar mungkin sampai akarnya. Semua itu terjadi pada tahapan yang paling kecil dan perlahan yang sama sekali tidak saya sadari sehingga ketika saya mengetahuinya, semua itu sudah terlambat dan sudah terjadi pada tingkatan yang fundamental. Diri saya juga mengalami perubahan mikro itu seiring kehidupan saya yang bertransisi. Rasa empati yang hilang, semangat menjalani

You are not who you think you are

Kita selalu beranggapan bahwa Kita tahu siapa diri kita Mungkin iya dalam beberapa kasus tertentu Tetapi jarang ada orang yang tahu siapa diri dia sebenarnya. Bisa jadi kita beranggapan bahwa kita adalah seorang yang rajin Atau religius, atau pintar, atau senang berolahraga dan lainnya Tapi apa benar begitu? Mendefinisikan identitas diri bukan perjalanan yang semudah itu Identitas diri bukan sesuatu yang kita tahu secara subjektif saja Tapi kita harus melihat dan menguji diri kita secara objektif juga. Artinya kita harus bisa terlebih dahulu menjadi sebuah cermin Yang disana tidak ada lapisan subjektifitas atau pembelaan diri. Dengan memisahkan diri sebagai penilai dan yang akan dinilai Akan terlihat siapa kita sebenarnya dalam level alam bawah sadar Anggapan bahwa kita rajin, religius, pintar dan senang olahraga Akan terbukti atau akan tidak terbukti dengan melihat perilaku kita Bukan dari anggapan atau pengakuan diri kita saja. Sulitnya melakukan evaluasi diri ini adalah kecenderunga

The day after I killed myself

Before anyone wondering, no I’m not suicidal. I’m really afraid to die… but sometimes I couldn’t lift myself up to face this harsh reality either… This note isn’t my last note nor it is my suicide note, or whatever. This note is a closure, something that I needed for a long time, something that will serve me as a reminder that suicide is not a solution but rather another problem that will 100% spawn much more problems for people around me. What I wrote here is only a fiction about what would probably happened if I did end my life. Not to fantasize about dying or anything but this is just a reminder and an EVEN MORE reason why I shouldn’t give in… ============================== The day after I killed myself. The first one who will noticed my disappearance is probably my wife. Not contacting her for longer than 24 hours is already a cue that something is going on. I’ve told her so many times that I’m tired of living our marriage long-distance like this, I want to be by her side al