Dunia
yang Tuhan ciptakan adalah tempat yang luarbiasa untuk kita melangkah dalam
setiap cerita dan petualangan, lagipula kita hanya hidup untuk sekali ini saja
dan sangat tidak bijak untuk kita hanya berdiam diri di dunia yang begitu luas.
Aku dan petualanganku telah
melangkah dan sampai pada suatu negeri yang baru, Neverland. Tempat yang damai
dan sarat akan serunya petualangan. Aku bertemu dengan teman-teman baru disini,
mereka menyebut diri mereka dengan panggilan “Lost Boys”, aku dengar bahwa
ketua mereka tidak lagi disini, dan sampai saat ini belum pernah ada yang cocok
untuk menjadi sosok pemimpin bagi mereka. Hal yang menarik bagiku tentang
Neverand selain aura petualangannya adalah karena banyak sekali peri disini.
Dan menurutku hanya ada satu peri yang senyumannya dapat mencairkan es gunung
Himalaya, tatapan mata yang sehangat matahari bercahaya, dan tutur kata manis
yang cukup untuk membuat 27 orang terkena diabetes mellitus. Tinkerbell
namanya.
Jadi aku berkenalan dengan dia
beberapa bulan ini. Dia sering bercerita padaku tentang masalah sebelumnya yang
ia hadapi dan semua petualangan seru tentangnya, juga tentang seseorang yang ia
sangat sayangi yang kini pergi meninggalkan Neverland dan tak akan kembali
untuk hatinya. Disitu aku menyadari dibalik kecantikan hatinya Tink juga
seorang peri yang sangat tangguh dan mandiri serta pemberani dalam
kehidupannya. Dan singkat cerita, aku jatuh hati kepada Tink hari itu. Kami
melewati setiap hari bersama sejak hari kami berkenalan. Setiap detik itu
menjadi detik terbaik yang pernah ada. Sampai di hari saat ia memutuskan untuk
mencari Peter.
“Tink, jangan pergi”
Aku memegang tangannya dan
menatapnya sangat dalam, aku terkejut masih terbersit dalam fikirannya untuk
mengejar Peter walau artinya harus meninggalkan aku dan Neverland. Saat kata
tak dapat keluar dari mulutku dan aku sudah melakukan usahaku yang terbaik
selama ini, aku hanya bisa berharap dia akan mengertikanku dan tetap tinggal di
sisi ku. Aku telah melakukan segalanya agar dia tersenyum, bahkan hal bodoh
sekalipun yang orang lain tak akan lakukan. Aku selalu berusaha untuk itu
karena aku bahagia melihat dia tersenyum, walau aku tahu dia hanya berpura-pura
melakukannya untuk melegakan hatiku saat itu.
Saat dia menggelengkan kepala nya
perlahan, aku mengerti, tidak ada yang benar-benar membuat dia tulus tersenyum
padaku selama ini. Aku seharusnya tahu tidak begitu mudah untuknya melupakan
Peter begitu saja dan menempatkanku di hatinya, aku harusnya sadar dari awal
memang tidak bisa dipaksakan. Mata nya meyakinkanku bahwa dia meminta maaf atas
semua yang membuatku repot, dia berkata suatu saat nanti akan kembali pada ku, tetesan
tangis nya tidak dapat dibendung, berarti dia tak akan pernah bisa melihatku
lagi. Andai dia tahu, seberapa beratpun hal yang dia minta aku selalu dengan
bahagia melakukannya.
Dan aku tidak ingin dia pergi.
Juga sebenarnya aku sangat cemburu pada Peter yang selalu dia ceritakan setiap
waktu saat bersamaku, dia tidak pernah mempertimbangkan perasaanku bahkan setelah
Peter tidak ada lagi disini. Disaat yang sama aku juga merasa kasihan pada Tink
karena cinta nya yang begitu hancur, aku ingin dia tersadar bahwa aku disini
untuk memperbaiki itu, bukan untuk mengingatkannya kepada Peter pan.
“Se penting itukah cinta untukmu?
Meninggalkan kami semua disini demi Peter? Katakan Tink, kita itu sahabat, aku
dan semuanya akan selalu disini untukmu, kami berjanji”
Dia melepas tanganku dan berkata
“Kamu selamanya ga akan pernah
mengerti rasanya jadi aku, karena kamu ga mengalami penderitaan yang sama, kamu
itu bukan aku, kamu ya kamu, aku ya aku, akan selamanya begitu”
Aku tersentak mendengar kata yang
terucap darinya, seolah aku tidak pernah menemani dia sebelumnya, apa dia buta?
Jadi aku selama ini tidak ada artinya sama sekali?. Ia berbalik arah dan
menangis menuju kamarnya, sejak kejadian itu dia seringkali menghindar jika aku
disekitarnya. Entah butuh berapa lama untuk mengembalikannya seperti semula,
aku ingin melihat senyumnya lagi.
Cinta itu begitu aneh. Kadang
kita benar-benar berjuang untuk mengejarnya dan ternyata cinta itu sendiri
mengejar orang lain, kadang kita sangat berharap untuk mendapatkannya tapi
sudah lebih dulu didapatkan orang lain, dan kadang bisa membuat orang berbalik
arah seberapapun derasnya air sungai yang alirannya berlawanan. Buatku itu
tetap sesuatu yang aneh, walaupun aku sendiri sering melakukannya. Mungkin aku
harus melanjutkan petualanganku lagi dan meninggalkan tempat ini, untuk mencari
arti kehidupan dan mencari tahu apakah cinta yang sempurna itu benar-benar ada.
Maaf Tinkerbell, hidupku lebih
berharga dibandingkan hanya untuk mengkhawatirkan tentangmu, aku tidak bisa
dengan cinta yang hanya sebelah tangan. Hati mu buta hanya karena masa lalu, semoga
kamu sadar kamu telah kehilangan seseorang yang mencintai kamu, Tink.
Farewell Tinkerbell.
Komentar
Posting Komentar