tapi aku ingin sekali tetap mengutarakannya
iya, rasa terimakasihku kepadamu
kamu si pencuri perasaan
Aku yakini betapa baiknya kamu saat itu,
aku yang salah, aku yang bodoh dan memang selalu begitu
terlalu berharap adalah kesalahan paling bodoh
dan aku menyesal.
Aku ingin masa-masa itu kembali
Masa saat aku dan kamu biasa saja
Tanpa masalah
Tanpa perasaan,
Hanya persahabatan yang entah kenapa kental tanpa campuran zat cinta
Aku tahu itu tidak akan mungkin lagi hadir
Kehadirannya membuat kita terpisah,
Lagi-lagi aku harus akui kalau aku masih menyimpan benci
Bukan karena dia, tapi karena kamu "memilih" seseorang.
Aku benci persaingan, itu bisa menghancurkan persahabatan
Dan aku tahu lah diriku sendiri, selalu menjaga teman dan tidak enak tentang apapun
apalagi masalah perempuan
Namun cukup terlambat untuk disesali
Semua itu sudah jadi cerita yang usang.
Aku juga bosan mengingatnya,
Aku yakin kamu juga jijik untuk menyimpan memori itu
Tapi ayolah, bisakh kita mengibarkan bendera putih sekali lagi?
Masih ada rasa tidak enak disini dan disana.
Aku inginkan perdamaian, bukan redaman konflik yang tidak jelas sudah berakhir atau belumnya.
Jika kamu baca ini tolong maafkan aku.
Dulu aku memang masih seperti itu,
mudah kecewa
tempramental
dan labil emosi
Maafkan aku...
Waktu yang kini bergulir adalah waktu kamu dan dia
Tidak ada lagi aku disana.
Meskipun bukan waktu kalian berdua, tapi sama saja tidak ada aku disana.
Semua ini cukup untuk membuatku merasa bersalah jika aku ingat.
My deepest gratitude, terimakasih sudah menghiasi perjalananku di sekolah menengah
And my deepest apologize, maafkan aku atas semua ini...
Komentar
Posting Komentar