Langsung ke konten utama

Cinta Jangan Buru-buru


Setelah lelah dari memikirkan rencana akademis jangka panjang, saya jadi kepikiran untuk bahas rencana menikah di masa depan. Tapi memang masih abu-abu dan sama sekali saya belum punya rencana menikah, apalagi kalau ditanya kapan menikahnya, siapa calonnya, apalagi orang mana calonnya.

Lupakan semua itu, saya masih nol dan sama sekali belum pantas untuk membicarakan hal serumit cinta. Saya memang percaya bahwa perasaan yang sebelum-sebelumnya pernah saya rasakan adalah cinta, tapi pada definisi yang sebenarnya, cinta bukan hanya tentang suka sama suka dari hati, tapi lebih, saaaangat lebih dari itu.

Remaja sekarang banyak menganggap bahwa cinta itu sesuatu yang gampang, kamu suka dia, dia suka kamu, orangtua setuju, menikah. Hmmm. Semakin tua kita akan semakin mengerti kalau prosesnya sangat kompleks.

Nampaknya tidak semudah itu (menurut saya), karena sebagai seorang calon kepala keluarga, rasa suka dan kepercayaan orangtua si doi tidak akan cukup. Bagi laki-laki (menurut saya), disamping titel akademik yang harus ada untuk menjamin dapat pekerjaan, perlu ilmu agama dan juga ilmu kehidupan (yang berhubungan dengan segala hal tentang keseharian) dan sekali lagi tidak semudah itu dipelajari.

Dengan ketidaktahuan tentang betapa sulitnya mencintai seseorang, biasanya kebanyakan remaja ya cuma tahunya pacaran saja. Hubungan tanpa komitmen yang kapan saja bisa diakhiri, tidak seru, tidak menantang. Andai saja mereka tahu betapa banyak anak tangga yang mesti dinaiki untuk mencapai titik kepantasan menjadi seorang kepala keluarga.

Karena cinta yang sebenarnya bukan hanya perasaan yang bisa datang dan pergi sekejap mata. Cinta yang sesungguhnya adalah perasaan yang diawali dari perjuangan memperbaiki diri dan memantaskan diri sendiri. Dan saya masih jauh sekali dari itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

unfortunate circumstances

I noticed something different about myself, I no longer care about my appearance, I no longer care about people's feelings, Hell I no longer care about other people in general I have burned bridges and become this bitter person that lost the ability to empathize with others. Ada hal yang terjadi ketika kita berada dalam sebuah situasi terlalu lama, kita beradaptasi dengan sekitar kita dan lama kelamaan itu menjadi bagian dari diri kita. Saya tidak pernah membayangkan akan ada di posisi seperti ini begini lamanya. Semua hal di dunia ini jelas terlihat seperti sudah terencana dan terorganisir untuk membuat hidup saya sehambar mungkin sampai akarnya. Semua itu terjadi pada tahapan yang paling kecil dan perlahan yang sama sekali tidak saya sadari sehingga ketika saya mengetahuinya, semua itu sudah terlambat dan sudah terjadi pada tingkatan yang fundamental. Diri saya juga mengalami perubahan mikro itu seiring kehidupan saya yang bertransisi. Rasa empati yang hilang, semangat menjalani

You are not who you think you are

Kita selalu beranggapan bahwa Kita tahu siapa diri kita Mungkin iya dalam beberapa kasus tertentu Tetapi jarang ada orang yang tahu siapa diri dia sebenarnya. Bisa jadi kita beranggapan bahwa kita adalah seorang yang rajin Atau religius, atau pintar, atau senang berolahraga dan lainnya Tapi apa benar begitu? Mendefinisikan identitas diri bukan perjalanan yang semudah itu Identitas diri bukan sesuatu yang kita tahu secara subjektif saja Tapi kita harus melihat dan menguji diri kita secara objektif juga. Artinya kita harus bisa terlebih dahulu menjadi sebuah cermin Yang disana tidak ada lapisan subjektifitas atau pembelaan diri. Dengan memisahkan diri sebagai penilai dan yang akan dinilai Akan terlihat siapa kita sebenarnya dalam level alam bawah sadar Anggapan bahwa kita rajin, religius, pintar dan senang olahraga Akan terbukti atau akan tidak terbukti dengan melihat perilaku kita Bukan dari anggapan atau pengakuan diri kita saja. Sulitnya melakukan evaluasi diri ini adalah kecenderunga

The day after I killed myself

Before anyone wondering, no I’m not suicidal. I’m really afraid to die… but sometimes I couldn’t lift myself up to face this harsh reality either… This note isn’t my last note nor it is my suicide note, or whatever. This note is a closure, something that I needed for a long time, something that will serve me as a reminder that suicide is not a solution but rather another problem that will 100% spawn much more problems for people around me. What I wrote here is only a fiction about what would probably happened if I did end my life. Not to fantasize about dying or anything but this is just a reminder and an EVEN MORE reason why I shouldn’t give in… ============================== The day after I killed myself. The first one who will noticed my disappearance is probably my wife. Not contacting her for longer than 24 hours is already a cue that something is going on. I’ve told her so many times that I’m tired of living our marriage long-distance like this, I want to be by her side al