Malam adalah tempat yang tepat untuk menghapus luka, melupakan segala kejadian buruk yang terjadi kepada kita di siang hari.
Aku tidak ingin bertemu dengan esok hari. Aku ingin waktu membeku bersamaku di pojok kamar ini. Aku tidak ingin bertemu dengan mereka, teman-teman ku pasti akan membenciku karena semua ini.
Aku benci ketidakjelasan, aku benci ketidakpastian yang selalu aku pelihara sejak lama, aku benci caraku mencintai seseorang, aku benci diriku.
Aku masih berharap waktu bisa membeku bersamaku, aku berharap waktu bisa berhenti meskipun hanya untukku.
Malam bisa mengobati semua patah hati itu sampai akhitnya kamu ingat kembali apa yang membuatmu patah. Setidaknya kamu tidak akan lagi merasakan lukanya kalau kamu benar-benar lupa di pagi hari.
Aku tidak bisa tidur malam ini.
Memikirkan keputusanku yang kuberikan kepada seorang wanita.
Apakah dia membaca surat ku?
Apakah dia membenciku sekarang?
Kenapa dia tidak memberikan balasan kepadaku?
Ada saat dimana kamu bisa merasakan sesuatu yang besar akan datang. Dan saya bisa jelas rasakan itu, sesaknya sudah naik dari dalam dada sampai ke tenggorokan, lalu tetesan air mata mulai mengalir.
Tidak ada yang bisa menolongku kala itu. Hanya aku dan harapan kosong ku di pojok kamar, duduk memeluk betis, menyepi dan meratapi apa yang telah aku lakukan.
Aku tidak ingin bertemu dengan esok hari. Aku ingin waktu membeku bersamaku di pojok kamar ini. Aku tidak ingin bertemu dengan mereka, teman-teman ku pasti akan membenciku karena semua ini.
Aku benci ketidakjelasan, aku benci ketidakpastian yang selalu aku pelihara sejak lama, aku benci caraku mencintai seseorang, aku benci diriku.
Aku masih berharap waktu bisa membeku bersamaku, aku berharap waktu bisa berhenti meskipun hanya untukku.
Komentar
Posting Komentar