Langsung ke konten utama

Berharap malam tidak pernah pergi

Malam adalah tempat yang tepat untuk menghapus luka, melupakan segala kejadian buruk yang terjadi kepada kita di siang hari.

Malam bisa mengobati semua patah hati itu sampai akhitnya kamu ingat kembali apa yang membuatmu patah. Setidaknya kamu tidak akan lagi merasakan lukanya kalau kamu benar-benar lupa di pagi hari.

Aku tidak bisa tidur malam ini.

Memikirkan keputusanku yang kuberikan kepada seorang wanita.

Apakah dia membaca surat ku?
Apakah dia membenciku sekarang?
Kenapa dia tidak memberikan balasan kepadaku?

Ada saat dimana kamu bisa merasakan sesuatu yang besar akan datang. Dan saya bisa jelas rasakan itu, sesaknya sudah naik dari dalam dada sampai ke tenggorokan, lalu tetesan air mata mulai mengalir.

Tidak ada yang bisa menolongku kala itu. Hanya aku dan harapan kosong ku di pojok kamar, duduk memeluk betis, menyepi dan meratapi apa yang telah aku lakukan.

Aku tidak ingin bertemu dengan esok hari. Aku ingin waktu membeku bersamaku di pojok kamar ini. Aku tidak ingin bertemu dengan mereka, teman-teman ku pasti akan membenciku karena semua ini.

Aku benci ketidakjelasan, aku benci ketidakpastian yang selalu aku pelihara sejak lama, aku benci caraku mencintai seseorang, aku benci diriku.

Aku masih berharap waktu bisa membeku bersamaku, aku berharap waktu bisa berhenti meskipun hanya untukku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Newfound Motivation

It's enough. I believe living like this is enough. It should be. It has to be. Ketika saya berencana menikah, tentu ini bukan kehidupan pernikahan yang saya bayangkan. Hampir dua tahun berlalu dan kami masih belum melihat ada jalan untuk kami hidup berdua. Semesta memang lucu ya. Saya mengadu kepada Yang Maha Kuasa. Namun Yang Maha Kuasa lah yang menempatkan saya di posisi sekarang ini. Jika Yang Maha Kuasa berkehendak ini jalan bagi kami, selagi kami tetap berusaha, saya percaya kehidupan pernikahan seperti ini tidak akan Ia murkai. Pasti ada maksud dibalik keputusan-Nya membiarkan kami di posisi ini. Meski begitu saya hanyalah seorang manusia. Tidak ada salahnya bukan jika kadang saya merasa putus asa dalam tiap langkah saya? Hanya melangkah kedepan yang saya bisa lakukan. Meski itu sambil menangis, meronta dan mengumpat sekalipun. Jika saya terlihat melakukan segala cara halal yang bisa dilakukan, ya, saya memang se-putus asa itu dan nekat mencoba apa yang saya bisa. Biarkan kat...

crushing pressure

"Hen, tau gak si A sama istrinya pindah" "Hen si B udah pindah" "Hen kok kamu belum pindah" Somehow being told that I'm not the only one with this circumstances doesn't reassure me. What do you know about my situation? Do you think you understand how I feel? Do you think someone that you thought have the same situation as mine REALLY got no help like me? Shut up. I thought some people didn't care about me anymore, but maybe they don't care about me in the first place?

Makna Kecerdasan

Lebih dari 14 abad yang lalu, para sahabat telah mengetahui mukmin mana yang paling cerdas. Hal itu bermula dari pertanyaan sebagian sahabat kepada Rasulullah. Ibnu Majah meriwayatkan dalam hadits berderajat hasan. Hadits ini dari Ibnu Umar, bahwa ada seorang Anshar yang menghadap Rasulullah saat Ibnu Umar duduk bersama beliau. يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ : أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا. قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ : أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ “Wahai Rasulullah, orang mukmin manakah yang paling utama?” Beliau menjawab, “Orang yang paling baik akhlaknya.” Orang itu bertanya lagi, “Mukmin manakah yang paling cerdas?” Beliau menjawab, “Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling banyak baik persiapannya menghadapi kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang paling cerdas.”  (HR. Ibnu Majah) Orang yang paling cerdas bukanlah orang yang paling tinggi...