Langsung ke konten utama

Semoga berakhir



Saya berada dalam keadaan
Dimana kematian menurut saya
Adalah sesuatu yang saya akan syukuri
Daripada menjalani semua ini.

Saya paham kok
Bahwa semua orang punya beban
Yang sama dengan saya,
Saya paham semua punya banyak
Kerjaan yang sama dengan saya.

Tapi kenapa begini rasanya?
Kerjaan demi kerjaan terus muncul
Satu belum selesai, dua sudah muncul,
Tiga, empat, semua datang bersamaan.

Lalu bagaimana menurutmu
Rasanya mengerjakan sesuatu
Yang kamu tidak tahu bagaimana caranya,
Yang bahkan tidak dijelaskan oleh
Yang memberikan pekerjaan,
Tetapi tetap dituntut melakukan semuanya
Dengan maksimal,
Lalu tetap disalahkan
Kalau ada sesuatu yang tidak sesuai?
Gila. Pasti rasanya gila. 

Ya, saya laki-laki, apa tidak boleh saya
Mengeluhkan nasib saya?
Jangan kira saya tidak punya perasaan
Dan akan terus kuat kalau dihantam
Habis habisan seperti ini.
Jangan kira saya bisa menyelesaikan
Semuanya dengan ajaib, saya bukan jin.

Mungkin semua ini diluar apa yang
Saya bayangkan waktu pertama kali datang.
Saya kira akan sedikit sedikit saya diajarkan
Bagaimana caranya ini, itu, semuanya
Ketimbang dilempari kerjaan habis-habisan
Seperti ini.

Saya lelah, sangat lelah, fisik dan mental.
Ditugaskan ke tempat jauh yang bahkan
Kebanyakan rekan belum pernah kesana,
Berhadapan dengan kerjaan yang
Menyangkut keuangan detail.
Ditambah beberapa tugas mengumpulkan
Beberapa informasi dari beberapa instansi.

Saya tidak bisa,
Tidak bisa seberat ini sekaligus...

Saya hanya bisa berharap saya bertahan.
Sambil berdoa jalan keluar bagi saya,

Entah itu kekuatan untuk menyelesaikan
Semua pekerjaan ini

Atau datang sebuah keajaiban yang 
Membuat hidup saya selesai.

Semoga secepatnya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

unfortunate circumstances

I noticed something different about myself, I no longer care about my appearance, I no longer care about people's feelings, Hell I no longer care about other people in general I have burned bridges and become this bitter person that lost the ability to empathize with others. Ada hal yang terjadi ketika kita berada dalam sebuah situasi terlalu lama, kita beradaptasi dengan sekitar kita dan lama kelamaan itu menjadi bagian dari diri kita. Saya tidak pernah membayangkan akan ada di posisi seperti ini begini lamanya. Semua hal di dunia ini jelas terlihat seperti sudah terencana dan terorganisir untuk membuat hidup saya sehambar mungkin sampai akarnya. Semua itu terjadi pada tahapan yang paling kecil dan perlahan yang sama sekali tidak saya sadari sehingga ketika saya mengetahuinya, semua itu sudah terlambat dan sudah terjadi pada tingkatan yang fundamental. Diri saya juga mengalami perubahan mikro itu seiring kehidupan saya yang bertransisi. Rasa empati yang hilang, semangat menjalani

You are not who you think you are

Kita selalu beranggapan bahwa Kita tahu siapa diri kita Mungkin iya dalam beberapa kasus tertentu Tetapi jarang ada orang yang tahu siapa diri dia sebenarnya. Bisa jadi kita beranggapan bahwa kita adalah seorang yang rajin Atau religius, atau pintar, atau senang berolahraga dan lainnya Tapi apa benar begitu? Mendefinisikan identitas diri bukan perjalanan yang semudah itu Identitas diri bukan sesuatu yang kita tahu secara subjektif saja Tapi kita harus melihat dan menguji diri kita secara objektif juga. Artinya kita harus bisa terlebih dahulu menjadi sebuah cermin Yang disana tidak ada lapisan subjektifitas atau pembelaan diri. Dengan memisahkan diri sebagai penilai dan yang akan dinilai Akan terlihat siapa kita sebenarnya dalam level alam bawah sadar Anggapan bahwa kita rajin, religius, pintar dan senang olahraga Akan terbukti atau akan tidak terbukti dengan melihat perilaku kita Bukan dari anggapan atau pengakuan diri kita saja. Sulitnya melakukan evaluasi diri ini adalah kecenderunga

The day after I killed myself

Before anyone wondering, no I’m not suicidal. I’m really afraid to die… but sometimes I couldn’t lift myself up to face this harsh reality either… This note isn’t my last note nor it is my suicide note, or whatever. This note is a closure, something that I needed for a long time, something that will serve me as a reminder that suicide is not a solution but rather another problem that will 100% spawn much more problems for people around me. What I wrote here is only a fiction about what would probably happened if I did end my life. Not to fantasize about dying or anything but this is just a reminder and an EVEN MORE reason why I shouldn’t give in… ============================== The day after I killed myself. The first one who will noticed my disappearance is probably my wife. Not contacting her for longer than 24 hours is already a cue that something is going on. I’ve told her so many times that I’m tired of living our marriage long-distance like this, I want to be by her side al