2020 secara keseluruhan merupakan tahun yang gila buat saya, banyak hal baru yang mau tidak mau harus dilakukan, banyak episode aneh dan hampir membuat saya betulan gila, namun ada juga beberapa pencapaian di antara semua momen itu.
Hal yang membuat saya melihat 2020 sebagai tahun yang kurang menyenangkan adalah kenyataan bahwa saya harus merantau dan mengubah keseluruhan cara hidup saya.
Saya memang orang yang mudah menyesuaikan dengan lingkungan, tetapi ketika adaptasi itu dipadukan dengan kesibukan pekerjaan yang baru pertama kali saya lakukan (sulit dan memusingkan bagi pemula), ditambah keadaan pandemi yang juga sangat membuat stres beberapa kali membuat saya drop.
Titik terendahnya ketika saya harus mengerjakan laporan dan sama sekali tidak tidur dan tidak makan dua hari penuh di weekend, hanya air, kopi dan kratingdaeng. Setelah itu saya sakit beberapa hari sampai dijenguk langsung oleh kepala kantor dan kasie serta teman-teman lain.
Semua stres itu juga memaksa saya mengadopsi kebiasaan baru, stress-eating, makan banyak ketika stres yang membuat saya naik 5 kilo dalam sebulan. Tidak ada teman dekat untuk cerita, saya juga tidak ingin membuat keluarga khawatir kalau tiba-tiba saya cerita bahwa saya sedang stres di perantauan.
Lalu secara finansial saya juga belum punya banyak tabungan karena harus membeli banyak perabotan kosan yang ternyata tidak murah. Saking lengkapnya perabotan sampai bu kos bilang kamar saya yang paling lengkap dari semua penghuni kosan wkwk. Karena itulah hanya saat akhir-akhir tahun saja saya bisa menyisihkan sedikit untuk membeli beberapa saham dan emas karena pengeluaran dasar sudah tidak terlalu tinggi.
=====================================
Dilihat dari sisi positifnya, secara garis besarnya saya menjadi lebih mengapresiasi apa yang saya miliki dan saya juga banyak mencoba hal baru.
Ya memang awalnya sih saya serba mengeluh dan selalu merasa kecil ketika melihat orang lain memiliki sesuatu yang menurut saya lebih baik dari yang saya miliki. Saya sadar saya tidak akan bisa bahagia kalau selalu merasa seperti itu. Mensyukuri apa yang dimiliki adalah kunci kebahagiaan.
PSBB yang terjadi di sekitar maret membuat saya lebih peduli terhadap kualitas hidup saya secara keseluruhan.
Saya lebih sering memasak sendiri dibanding membeli makanan jadi meskipun resepnya masih itu-itu terus wkwk, dan setiap kali coba resep baru pasti saya selalu tanya ibu, apa salahnya cowok belajar masak yakan. Saya juga tertarik dengan kebiasaan kakak tingkat di kantor yang sudah ganti ke beras merah untuk sehari-hari dan tidak lagi makan beras putih kecuali acara kantor/makan bareng.
Kalau dari olahraga mungkin saya kurang banyak aktifitasnya, tapi yang cukup membantu saya turun berat badan lagi dari kebiasaan stress-eating itu adalah intermitten fasting. Singkatnya pola 'puasa' ini supaya membatasi asupan kalori kita, misal 16 jam puasa (boleh minum) dan 8 jam boleh makan, menurut saya ini paling efektif sih buat jaga berat badan.
Hal baik lainnya di 2020 adalah pengalihan pns, juara 2 lomba menulis artikel, dan mendapatkan banyak kenalan baru di perantauan.
=====================================
1. Membaca minimal satu buku dalam satu bulan
2. BMI ideal (olahraga tiga kali seminggu, makan makanan sehat)
3. Belajar nyetir mobil
4. Lancar Kunci F gitar wkwk
5. Buat ilustrasi/gambar minimal satu dalam satu bulan
7. Bisa kebeli mas kawin minimalnya, syukur-syukur kalo biaya nikahnya juga
Dengan terbiasanya saya sama kesibukan kerja di 2020 dan juga kebutuhan perabotan kosan yang sudah cukup lengkap saya harap saya bisa menyisihkan waktu dan juga uang buat konsiten capai semua target di tahun ini, Aamiin.
Bismillahirrohmanirrohim.
Komentar
Posting Komentar