Langsung ke konten utama

Fokus

'Sukses' didefinisikan dengan sangat beragam oleh setiap orang, tergantung dari apa yang bagi dia penting untuk diraih dan diwujudkan. Ada yang menganggap bahwa sukses itu berarti punya jabatan tinggi, ada yang bilang sukses itu kalau kita sudah punya uang banyak, dan banyak juga definisi-definisi sukses lainnya yang sifatnya personal.

Saya sendiri ya tidak merasa aneh dengan hal itu, toh kita orang yang berbeda, tujuan hidup kita pasti berbeda. Yang aneh adalah ketika kita memaksakan orang lain untuk ikut memiliki visi yang sama tentang kesuksesan dengan kita.

Kalau bagi saya pribadi sukses itu ketika saya merasa cukup, entah secara finansial, emosional, dan lainnya. Saya definisikan sukses sebagai "konsep" berkecukupan karena saya sadar makna peribahasa "di atas awan masih ada awan", se pintar apapun saya, se mahir apapun saya masih ada orang yang lebih dari saya, maka dari itu yang saya coba temukan bukanlah objek dari sebuah pencapaian, tapi bagaimana saya memiliki rasa bangga dan syukur terhadap diri saya sendiri yang sudah bekerja keras meraih pencapaian tersebut.

Mengejar dunia itu gak akan ada habisnya, lalu semua yang di dunia ini juga kan gak akan ada yang kita bawa ke akhirat juga selain tiga hal. Ambisi duniawi bagi saya sih sesuatu yang bikin malas untuk dikejar, apalagi di jaman sekarang yang dengan gampang kita bisa lihat orang lain pamer dengan gamblangnya di sosial media, bagi saya lihat orang pamer seperti itu sih bukan lagi bikin saya iri tapi malah bikin saya pengen terhindar dari keadaan itu.

Bukan berarti saya gak mau berusaha apapun lagi, maksud saya itu kayak: buat apa saya ngejar S3 di London kalau S2 di dalam negeri aja udah lebih dari cukup buat menunjang karir saya kedepannya; buat apa saya ngambis bikin usaha mandiri besar-besaran kalau gaji saya yang sekarang udah mencukupi kebutuhan saya; intinya saya benci kalau mesti berlebihan padahal yang biasa-biasa aja udah cukup.

Bukan berarti yang berlebihan itu juga saya sepenuhnya hindari, misalkan aja beli motor yang sekalian 'mahal' karena performa, masa pakai dan biaya perawatannya jauh lebih baik daripada motor biasa, justru punya sesuatu yang seperti itu malah gak "berlebihan" bagi saya karena beli motor biasa yang performanya jelek, masa pakai lebih singkat dan biaya perawatan lebih besar malah jadi lebih "mahal".

Apapun sukses yang ada di benak kita, pastikan kita selalu berusaha buat mewujudkan itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

unfortunate circumstances

I noticed something different about myself, I no longer care about my appearance, I no longer care about people's feelings, Hell I no longer care about other people in general I have burned bridges and become this bitter person that lost the ability to empathize with others. Ada hal yang terjadi ketika kita berada dalam sebuah situasi terlalu lama, kita beradaptasi dengan sekitar kita dan lama kelamaan itu menjadi bagian dari diri kita. Saya tidak pernah membayangkan akan ada di posisi seperti ini begini lamanya. Semua hal di dunia ini jelas terlihat seperti sudah terencana dan terorganisir untuk membuat hidup saya sehambar mungkin sampai akarnya. Semua itu terjadi pada tahapan yang paling kecil dan perlahan yang sama sekali tidak saya sadari sehingga ketika saya mengetahuinya, semua itu sudah terlambat dan sudah terjadi pada tingkatan yang fundamental. Diri saya juga mengalami perubahan mikro itu seiring kehidupan saya yang bertransisi. Rasa empati yang hilang, semangat menjalani

You are not who you think you are

Kita selalu beranggapan bahwa Kita tahu siapa diri kita Mungkin iya dalam beberapa kasus tertentu Tetapi jarang ada orang yang tahu siapa diri dia sebenarnya. Bisa jadi kita beranggapan bahwa kita adalah seorang yang rajin Atau religius, atau pintar, atau senang berolahraga dan lainnya Tapi apa benar begitu? Mendefinisikan identitas diri bukan perjalanan yang semudah itu Identitas diri bukan sesuatu yang kita tahu secara subjektif saja Tapi kita harus melihat dan menguji diri kita secara objektif juga. Artinya kita harus bisa terlebih dahulu menjadi sebuah cermin Yang disana tidak ada lapisan subjektifitas atau pembelaan diri. Dengan memisahkan diri sebagai penilai dan yang akan dinilai Akan terlihat siapa kita sebenarnya dalam level alam bawah sadar Anggapan bahwa kita rajin, religius, pintar dan senang olahraga Akan terbukti atau akan tidak terbukti dengan melihat perilaku kita Bukan dari anggapan atau pengakuan diri kita saja. Sulitnya melakukan evaluasi diri ini adalah kecenderunga

The day after I killed myself

Before anyone wondering, no I’m not suicidal. I’m really afraid to die… but sometimes I couldn’t lift myself up to face this harsh reality either… This note isn’t my last note nor it is my suicide note, or whatever. This note is a closure, something that I needed for a long time, something that will serve me as a reminder that suicide is not a solution but rather another problem that will 100% spawn much more problems for people around me. What I wrote here is only a fiction about what would probably happened if I did end my life. Not to fantasize about dying or anything but this is just a reminder and an EVEN MORE reason why I shouldn’t give in… ============================== The day after I killed myself. The first one who will noticed my disappearance is probably my wife. Not contacting her for longer than 24 hours is already a cue that something is going on. I’ve told her so many times that I’m tired of living our marriage long-distance like this, I want to be by her side al