Beberapa bulan belakangan ini
sebenernya saya coba buat
lupain kamu.
Kamu yang gabisa tinggalin dia
memojokan saya buat lupain kamu.
“Jadi selama ini, saya cuma temenin kamu
buat nungguin dia
doang?”
Oh Dear,
sang pangeran akhirnya datang
dan kemudian beauty
melupakan beast
yang udah bersama dia sebelumnya.
Bukan!
Bukan kayak gitu
endingnya film
Disney “Beauty and the Beast” mah!
*************
Meski begitu saya bukan
tipical cowo yang segitu fanatic-nya
untuk dapetin seorang cewe,
kalo kata orang sih ‘
Kayak gaada cewe lain aja’
tapi itumah kan kata orang,
realitasnya ya emang
cuma dia cewe yang bikin saya
rela
lakuin apapun.
“Mengagumi tanpa dicintai”
Asal kamu bahagia di kehidupan kamu
dengan dia, rasanya tak
masalah.
Mungkin itu yang ada di fikiran saya.
Saya memang belum pernah katain apapun
tentang perasaan saya
sebenernya ke kamu.
AKU MENCINTAIMU LEBIH DARI YANG KAU TAHU MESKI
KAU TAKKAN
PERNAH TAHU.
Disini akhirnya saya sadar kalo cinta saya ini hanya bertepuk
sebelah tangan.
Cinta yang datang perlahan ini
membuat tiap kali bertemu
denganmu
terasa seperti mimpi indah yang sempurna.
“Aku memang terlanjur
mencintaimu, dan tak pernah ku sesali itu”
Jika memang diriku bukanlah menjadi pilihan hatimu,
mungkin
sudah takdirnya kau dan aku
takkan mesti bersatu.
Harus selalu kau tau,
ku
mencintamu sepanjang waktu.
Harus selalu kau tau
semua abadi untuk selamanya.
Karena ku yakin cinta dalam hatiku
hanya milikmu sampai akhir hidupku,
karena
ku yakin di setiap hembus nafasku
hanya dirimu satu yang selalu ku rindu.
Bila rasaku ini rasamu, sanggupkah engkau menahan sakitnya
terkhianati cinta yang kau jaga?
Betapa hancurnya hati ini beauty, semua telah terlanjur
terjadi.
************
Komentar
Posting Komentar