Langsung ke konten utama

“My precious”


Mengingat nama panggilan itu kantuk di kepalaku seketika menjadi hilang 
dan aku kembali tarawih dengan semangat membara. 
Astagfirullahaladzim shalatku ini jadi tidak fokus karena teringat saat itu,
 masa-masa dimana aku terlalu jatuh cinta pada seseorang. 
Seburuk itukah aku sehingga dia lebih memilih laki-laki itu? pasti.

“Aku ga akan pernah bisa jatuh cinta sama kamu”

Dia memvonis dirinya sendiri seperti itu,
 aku tahu itu masih karena orang yang sama. 
Padahal aku bahkan menyimpan perkataannya 
bahwa dia tak akan mengharapkan laki-laki itu lagi, 
dia juga pernah menulis sebuah postingan di blognya
 yang menceritakan betapa kecewanya dia pada lelaki itu.
 Jangan tanyakan aku kenapa dia masih saja menunggu laki-laki itu,
 akupun tak tahu kenapa.

“Assalamualaikum warahmatullah, 
Assalamualaikum warahmatullah”

Cepat sekali waktu berlalu, aku merapikan sajadahku 
dan berjalan pulang dengan tatapan ke arah langit malam. 
Subhanallah ketenangan yang sangat indah,
 tapi kenapa cintaku tak bisa seindah malam berbintang ini?

Suatu hari nanti semua orang akan dipertemukan 
dengan jodohnya masing-masing, begitu juga aku. 
Tapi aku masih tak yakin umurku akan sampai kesana.
 Bagaimana jika malam ini adalah malam terakhirku.......????
 Bersyukur itu mungkin kata kuncinya,
 yang aku punya sekarang mungkin tak akan aku miliki di hari esok,
 termasuk kebahagiaan saat melihat senyuman perempuan itu.

“Kamu kenapa sih selalu minta perasaan lebih dari aku?”

Itu kata terpedas yang pernah aku santap, 
di satu sisi aku menjadi berfikir aku mungkin benar-benar
 tak dia harapkan dalam hidupnya, tapi di sisi lain aku bertanya 

‘Kenapa aku tak diberi kesempatan yang sama seperti laki-laki itu? 
bukankah ini Negara hukum yang adil?’

Ah lebih baik aku tidur saja, letih memikirkan kisah rumit
 yang tak jelas akhirnya ini. Berharap malam ini bukanlah malam terakhirku di dunia sementara ini.
Aamiin..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

unfortunate circumstances

I noticed something different about myself, I no longer care about my appearance, I no longer care about people's feelings, Hell I no longer care about other people in general I have burned bridges and become this bitter person that lost the ability to empathize with others. Ada hal yang terjadi ketika kita berada dalam sebuah situasi terlalu lama, kita beradaptasi dengan sekitar kita dan lama kelamaan itu menjadi bagian dari diri kita. Saya tidak pernah membayangkan akan ada di posisi seperti ini begini lamanya. Semua hal di dunia ini jelas terlihat seperti sudah terencana dan terorganisir untuk membuat hidup saya sehambar mungkin sampai akarnya. Semua itu terjadi pada tahapan yang paling kecil dan perlahan yang sama sekali tidak saya sadari sehingga ketika saya mengetahuinya, semua itu sudah terlambat dan sudah terjadi pada tingkatan yang fundamental. Diri saya juga mengalami perubahan mikro itu seiring kehidupan saya yang bertransisi. Rasa empati yang hilang, semangat menjalani

You are not who you think you are

Kita selalu beranggapan bahwa Kita tahu siapa diri kita Mungkin iya dalam beberapa kasus tertentu Tetapi jarang ada orang yang tahu siapa diri dia sebenarnya. Bisa jadi kita beranggapan bahwa kita adalah seorang yang rajin Atau religius, atau pintar, atau senang berolahraga dan lainnya Tapi apa benar begitu? Mendefinisikan identitas diri bukan perjalanan yang semudah itu Identitas diri bukan sesuatu yang kita tahu secara subjektif saja Tapi kita harus melihat dan menguji diri kita secara objektif juga. Artinya kita harus bisa terlebih dahulu menjadi sebuah cermin Yang disana tidak ada lapisan subjektifitas atau pembelaan diri. Dengan memisahkan diri sebagai penilai dan yang akan dinilai Akan terlihat siapa kita sebenarnya dalam level alam bawah sadar Anggapan bahwa kita rajin, religius, pintar dan senang olahraga Akan terbukti atau akan tidak terbukti dengan melihat perilaku kita Bukan dari anggapan atau pengakuan diri kita saja. Sulitnya melakukan evaluasi diri ini adalah kecenderunga

The day after I killed myself

Before anyone wondering, no I’m not suicidal. I’m really afraid to die… but sometimes I couldn’t lift myself up to face this harsh reality either… This note isn’t my last note nor it is my suicide note, or whatever. This note is a closure, something that I needed for a long time, something that will serve me as a reminder that suicide is not a solution but rather another problem that will 100% spawn much more problems for people around me. What I wrote here is only a fiction about what would probably happened if I did end my life. Not to fantasize about dying or anything but this is just a reminder and an EVEN MORE reason why I shouldn’t give in… ============================== The day after I killed myself. The first one who will noticed my disappearance is probably my wife. Not contacting her for longer than 24 hours is already a cue that something is going on. I’ve told her so many times that I’m tired of living our marriage long-distance like this, I want to be by her side al