Kupu-kupu putih
Dia sangat menakjubkan.
Warna indah sayapnya begitu menarik
perhatian banyak orang, termasuk diriku.
Tetapi tak satupun dari mereka yang
berhasil memiliki hatinya sampai saat ini,
akupun juga demikian.
Sudah sejak
pertama kali saat aku bertemu dengannya tiga tahun lalu
aku jatuh cinta padanya
dan berusaha mendekatinya,
tapi sampai detik inipun sama saja,
perasaan itu
tetap akan menjadi cinta
yang bertepuk sebelah tangan dilihat dari sudut
pandang manapun.
Tiga tahun lalu.
Tepatnya saat aku diterima untuk melanjutkan studi ku
disini,
Sma terfavorit di rangkasbitung.
Disitulah aku bertemu dia untuk
pertama kalinya,
Kupu-kupu itu berpapasan denganku dan tersenyum kepadaku.
Aku
menatap wajahnya yang sekilas itu dan tertegun dalam hati
dari pagi sampai
siang hari sepulang sekolah.
Sayangnya Aku dan dia tidak sekelas.
Dulu, tak pernah terfikirkan dalam benakku dapat menemukan
Kupu-kupu yang seindah itu.
Aku mengira itu hanya ada dalam film, tetapi aku
salah.
Jika aku ingat-ingat,
banyak hal yang aku dan dia lakukan
bersama selama tiga tahun ini.
Selama ini kami berada di dalam ekstrakurikuler
yang sama,
dan kami juga menjadi pengurus Osis-Mpk selama dua periode penuh.
Ironis sekali mengingat betapa dekatnya kami berdua selama tiga tahun terakhir
tetapi dengan perasaan yang tak pernah sama sedikitpun.
Aku mendapatkan kabar yang tidak enak akhir-akhir ini,
dan
akhirnya aku mengetahui bahwa perhatian miliknya sudah menjadi milik orang lain,
ya, si Lebah itu, kakak kelasku.
Hatinya sudah dicuri bahkan sejak aku bertemu
dengannya dulu.
Aku harus berani menerima kenyataan bahwa yang aku lakukan dulu
hanyalah sia-sia dan tak berarti apa-apa.
Tapi.
Aku berani bersumpah bahwa dulu aku melihat kupu-kupu itu
terbang sempoyongan
menuju rumahnya sambil menahan air mata yang terlanjur
mengalir dari mata indah miliknya.
Dan tidak hanya sekali.
Bukankah itu pertanda dia
sering sekali sakit hati oleh Lebah itu?
Oh, Aku mengerti sekarang.
Kupu-kupu itu memilih bertahan
walaupun sangat sakit rasanya terus di khianati
saat mencintai si Lebah.
Dia
berkorban dan menunjukan cinta yang sesungguhnya
walaupun dia tahu Lebah hanya
mempermainkan hatinya selama ini.
Dan sekarang. Aku tidak pernah menyesal telah mengenal
Kupu-kupu putih itu.
Semua kekecewaanku dengannya dan semua hal yang aku tahu
tentang dirinya
malah kini membuatku yakin.
Bahwa dia memiliki cinta yang
sempurna
dan aku memiliki cahaya harapan untuknya.
Harapan untuk memilikinya
Selamanya.
Komentar
Posting Komentar