Hari-hari yang melelahkan adalah hari dimana kamu merasa kamu berjuang sendirian, disamping semua mata kuliah yang memang terasa 'membunuhmu' dari sisi nalar, masih ada yang menikam perasaanmu lebih dari itu. Hal yang menurutku mengganggu ketenangan batin.
Aku ingin berubah, tidak tahu kapan aku bisa berkata bahwa aku sudah berubah, karena yang dinamakan perubahan adalah proses perubahan itu sendiri. Apakah aku belum berubah bagimu?
Aku ingin berubah, karena aku sadar tidak akan ada ketenangan yang aku dambakan dalam kehidupan jika aku stagnan di titik yang sama setiap waktu. Tidak peduli orang lain mengetahuinya atau tidak, tak peduli mereka mendukungku atau justru mencemooh habis-habisan. Aku ingin berusaha dan ikhlas menjalani ini.
Menundukkan pandangan kepada perempuan. Untukku ini yang tersulit, aku adalah kebalikan dari tidak pernah menyapa dan tidak pernah tersenyum jika berpapasan dengan orang yang aku kenal. Apakah teman perempuan ku akan marah jika aku tidak menyapa --bahkan tidak menoleh ke arah wajahnya-- jika kami bertemu? Akankah mereka paham? Atau langsung mengasumsikan bahwa aku banyak masalah, aku orangnya sering depresi, aku orangnya sudah menjadi sombong dan tidak lagi menyapa, tersenyum, bahkan melihat wajahnya?
Aku harap mereka mengerti, aku tidak akan menyapa jika memang tidak ada maksud penting, kecuali jika memang mereka yang menyapa duluan, pasti aku akan membalas sapaan mereka.
Masihkah ada nanti orang yang menganggapku sombong karena aku tidak menyapa duluan? Mengasumsikan aku sedihan karena ekspresi wajahku yang datar seadanya? Menganggapku pengecut karena tidak memulai menyapa duluan?
Wallahualam.
Aku harap tidak pernah ada kesalahpahaman, aku tidak ingin menjauhkan yang dekat dan menambah jarak bagi yang memang tadinya jauh. Tapi aku coba menerapkan apa yang dijelaskan Al-qur'an, karena mengamalkan Al-qur'an adalah salah satu tanda dari sebaik-baiknya manusia, kan?
Aku ingin memperbaiki diri walaupun hanya satu langkah ini dalam sesaat, aku yakin jalan hijrah tidak akan mudah, semakin dekat seseorang ke jalan yang lurus maka tidak akan semakin mudah jalan yang ia tempuh dan justru sebaliknya. Tapi tak apa, aku akan tetap berjuang.
Hanya menceritakan apa yang dirasakan, terimakasih telah membaca.
kadang rasa nggak enak emang harus dikesampingkan, kok. Allah yang liat niat kita (semoga ga ngomong doang)
BalasHapusHamasah lillah. Semangat berubah, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT...
Hapus