Ini tentang buku yang selalu dibuka tiap kali pulang ke
rumah,
Yaitu buku tahunan, satu-satunya dokumentasi masa SMA yang
ku punya sekarang,
Sekaligus sarana untuk pergi secara instan ke masa lalu.
Disana masih tersimpan banyak misteri yang belum terungkap
(atau mungkin terlupakan?),
Seperti kenapa dulu aku tiba-tiba memutuskan masuk paskibra.
Apa yang membisiki telingaku dan apa yang jadi motivasiku
saat itu
aku tidak mengingatnya lagi, atau mungkin aku sudah lupa
tentang hal itu.
-Halaman Ekstrakurikuler-
Aku masih ingat forum paskibra yang pertama saat itu
Dikelilingi senior kelas 3 yang sudah sangat dewasa membuatku
ingin juga seperti mereka.
Dulu, aku bukan aku yang sekarang,
Aku yang berbehel gigi, pasif dan pemalu bisanya cuma diam,
senyum, dan jalan menunduk.
Kelas satu terpilih sebagai salah satu pengurus inti paskib
’13 dan pengurus MPK
Kelas dua terpilih sebagai ketua MPK sekaligus duta pelajar
smansa.
Aku bisa bilang titik perubahanku adalah paskibra.
Bagiku paskibra bukan hanya keluarga, namun juga sebuah
kepompong yang nyata.
Kenangan itu ku pastikan akan selalu ada disini.
-Halaman Ekstrakurikuler lainnya-
Aku ingat aku tidak pernah aktif di rohis
Aku juga ingat aku terlalu intens di paskibra dan mpk saja
Tapi secara ajaib aku bisa menjadi anggota marawis ._.
Pengalamanku di marawis sangat unik dan seru
Masalahnya aku tidak pernah punya bakat menggunakan alat
musik apapun
Dan aku ingat dulu kami harus langsung tampil didepan semua
siswa
Seusai pengajian jumat pagi minggu depan,
Jadi waktu latihan kami hanya satu minggu wkwkwk
Banyak sekali tempat yang bisa ku kunjungi bersama tim
marawis
Kami sering diundang untuk mengisi acara di sana sini
Seperti menjadi pelengkap rombongan kabupaten dalam pawai se
provinsi dan acara hajatan
Aku ingat marawis juga jadi salah satu sumber penghasilan
yang lumayan banyak,
Setidaknya bisa untuk beberapa kali isi bensin. Masa yang
indah.
Meski tebal buku ini lebih dari seratus halaman,
Tetapi hanya beberapa lembar saja yang sering ku buka.
Seringnya cuma sebatas lembaran tentang perjalananku saja.
Tidak banyak yang bisa dilakukan jika semua itu memang
tinggal kenangan.
Masa lalu tidak akan bisa kita ubah, maka jangan pernah kita
sesali masa lalu itu.
Jadikanlah itu sebagai pelajaran bagi kita
agar kita tidak melakukan kesalahan yang sama kelak di masa
mendatang.
Komentar
Posting Komentar