Langsung ke konten utama

Lubang Hitam


Ada masanya semangat kita turun,
ketika masa itu datang, tidak akan ada yang bisa
membuatku merasa lebih baik kecuali menghilang
dari siapapun, dari apapun, dari dunia ini.

Aku tahu mungkin masa seperti ini hanya sementara saja,
suatu saat akan hilang kalau sudah terlewati,
tapi tetap saja rasanya sangat berat.

Aku ingat masa kecil dulu
saat masalah terbesarku hanyalah lecet di lutut,
dan ketika tidur siang adalah hukuman terberat yang kuterima
karena aku banyak main.

Jika dibandingkan dengan masalah sekarang yang seperti ini,
rasanya aku ingin menghilang saja,
aku tidak tahu kenapa aku harus melakukan semua amanah ini
dan kenapa aku tidak seperti orang lain yang hidupnya enak-enak saja?

Jika aku bisa menghilang, aku ingin sekali melakukannya.
Merasakan semua beban yang seketika terlepas dari pikiranku
kurasa itu yang sekarang ini aku butuhkan.
Mungkin kemudian aku bisa memulai hidup baru.

Mungkin bukan sekarang waktu yang tepat,
apa kata kedua orangtua yang susah payah membesarkanku
apa kata teman-temanku nanti jika mereka mencariku
mungkin suatu saat,
sebentar lagi, hen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Newfound Motivation

It's enough. I believe living like this is enough. It should be. It has to be. Ketika saya berencana menikah, tentu ini bukan kehidupan pernikahan yang saya bayangkan. Hampir dua tahun berlalu dan kami masih belum melihat ada jalan untuk kami hidup berdua. Semesta memang lucu ya. Saya mengadu kepada Yang Maha Kuasa. Namun Yang Maha Kuasa lah yang menempatkan saya di posisi sekarang ini. Jika Yang Maha Kuasa berkehendak ini jalan bagi kami, selagi kami tetap berusaha, saya percaya kehidupan pernikahan seperti ini tidak akan Ia murkai. Pasti ada maksud dibalik keputusan-Nya membiarkan kami di posisi ini. Meski begitu saya hanyalah seorang manusia. Tidak ada salahnya bukan jika kadang saya merasa putus asa dalam tiap langkah saya? Hanya melangkah kedepan yang saya bisa lakukan. Meski itu sambil menangis, meronta dan mengumpat sekalipun. Jika saya terlihat melakukan segala cara halal yang bisa dilakukan, ya, saya memang se-putus asa itu dan nekat mencoba apa yang saya bisa. Biarkan kat...

crushing pressure

"Hen, tau gak si A sama istrinya pindah" "Hen si B udah pindah" "Hen kok kamu belum pindah" Somehow being told that I'm not the only one with this circumstances doesn't reassure me. What do you know about my situation? Do you think you understand how I feel? Do you think someone that you thought have the same situation as mine REALLY got no help like me? Shut up. I thought some people didn't care about me anymore, but maybe they don't care about me in the first place?

Makna Kecerdasan

Lebih dari 14 abad yang lalu, para sahabat telah mengetahui mukmin mana yang paling cerdas. Hal itu bermula dari pertanyaan sebagian sahabat kepada Rasulullah. Ibnu Majah meriwayatkan dalam hadits berderajat hasan. Hadits ini dari Ibnu Umar, bahwa ada seorang Anshar yang menghadap Rasulullah saat Ibnu Umar duduk bersama beliau. يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ : أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا. قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ : أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ “Wahai Rasulullah, orang mukmin manakah yang paling utama?” Beliau menjawab, “Orang yang paling baik akhlaknya.” Orang itu bertanya lagi, “Mukmin manakah yang paling cerdas?” Beliau menjawab, “Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling banyak baik persiapannya menghadapi kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang paling cerdas.”  (HR. Ibnu Majah) Orang yang paling cerdas bukanlah orang yang paling tinggi...