Entah harus berapa kali saya tanyakan pada diri saya
siapa saya sebenarnya, apa tujuan saya dan
apa yang menjadi motivasi saya di hidup ini.
Bolehlah kalau orang bilang kalau hal seperti itu
seharusnya sudah jelas dari awal kita berdiri
dan melangkahkan kaki pergi dari rumah.
Tapi tiap langkah yang saya tapaki dan
setiap kerikil yang saya pijak
seolah membuat saya merasa
kalau saya baru saja terlahir di bumi ini detik lalu.
Tiap kali jarum jam dinding itu berdetik
ada satu segmen ingatan yang kembali pudar
apabila saya tidak menggalinya lagi.
Setiap saya terbangun dari tidur
saya merasa bagaikan sebuah komputer yang direstart
berdiri di tengah jalan yang dipenuhi kabut
tidak bisa melihat kemana harus melangkah
kecuali jalan maju.
Ada banyak suara yang berteriak menyemangati
suara-suara itu ingin saya terus maju
tapi saya tidak tahu darimana datangnya
dan kemana sebenarnya saya harus melangkah.
Ada kilatan-kilatan wajah yang terlintas di benak sesekali
Wajah-wajah yang juga membuat dada saya sesak
karena semua ingatan asam manis di masa lalu
yang tiba-tiba muncul karenanya.
Banyak cerita di belakang sana yang telah saya lewati
yang sepertinya memang diri saya tidak mau ingat lagi
Ada ikrar diri saya yang terlupakan
yang mungkin salah satunya untuk mengubur itu semua
Menghapus jejak dan terus melangkah maju
Komentar
Posting Komentar